KOMPAS.com - Setelah menikah biasanya banyak pasangan yang merencanakan untuk membuka tabungan bersama sebagai bagian dari perencanaan keuangan keluarga. Rekening tabungan ini tentu rencananya digunakan untuk membiayai hidup keluarga. Hanya saja, dalam praktiknya masalah justru muncul setelah pasangan membuka rekening bersama. Karena itu sebelum memutuskan untuk menyatukan tabungan Anda berdua dan menyusun anggaran keuangan keluarga, perhatikan hal-hal berikut:
1. Hal yang paling penting saat ingin menyatukan tabungan Anda berdua adalah kejujuran satu sama lain. Sekalipun Anda yang diberi kepercayaan untuk mengelola dan memegang kartu ATM dan buku tabungannya, bukan berarti Anda bebas memakai uangnya untuk berbelanja demi kepuasan diri. Bersikap terbuka dan jujur setiap saat adalah sikap yang harus dipupuk dalam diri Anda dan pasangan. Dengan demikian, uang tidak akan menjadi duri dalam daging di pernikahan Anda.
2. Usahakan rutin berdialog dengan pasangan untuk membahas kondisi keuangan keluarga. Dengan pembicaraan yang terbuka dan rutin mengenai keuangan dan kebutuhan bulanan yang direncanakan bersama-sama, pertengkaran atau perselisihan mengenai keuangan bisa dihindari.
3. Sebelum memutuskan untuk menyatukan tabungan Anda berdua, ada baiknya untuk duduk bersama dan ngobrol tentang cara Anda dan pasangan mengelola tabungan masing-masing. Begitu pula dengan jumlah pendapatan, utang, cara berhemat, rencana jangka panjang untuk tabungan pribadi, dan lain-lainnya. Cara ini akan membantu memastikan Anda berdua memiliki "gelombang" yang sama untuk mengatur keuangan.
4. Jangan berpikir karena sudah menikah maka semua yang Anda miliki harus jadi milik bersama. Tak perlu merasa berkewajiban untuk menggabungkan segala yang Anda miliki. Sebaliknya berpikir panjang dan bersikaplah jujur pada pasangan sebelum memutuskan segalanya untuk keluarga. Tak salah kok jika Anda tetap memiliki rekening sendiri dan menabung untuk membeli benda yang sudah lama diidam-idamkan. Namun, pastikan pasangan Anda tahu dan setuju dengan rencana ini.
5. Jika Anda dan pasangan sama-sama bekerja, ada baiknya untuk membagi dua beban pengeluaran keuangan dari gaji Anda dan si dia setiap bulan. Menggabungkan kedua gaji kemudian menggunakannya untuk membayar semua tagihan bulanan akan membuat Anda pusing, karena bisa-bisa keuangan jadi defisit karena alokasi uang yang salah.
Sebaiknya, bagi beban bulanan ini langsung dari gaji Anda berdua. Misalnya, beban cicilan rumah harus diambil dari gaji suami, sedangkan beban belanja sehari-hari diambil dari gaji istri. Dengan demikian, alokasi dana tetap ini sudah bisa diperhitungkan dengan tepat dan sisanya bisa digabungkan untuk membayar berbagai kebutuhan lain.
Sumber: Female First
Editor :
Dini