KOMPAS.com - Pada perjalanan usia si kecil, bila didapati berat badannya ternyata terus merosot, perlu diteliti apakah ada sesuatu masalah yang menjadi pemicunya. Misal, muncul penyakit kronis atau terjadi kelainan sistem pencernaan, hormonal, dan sebagainya.
Berat badan (BB) bayi yang terus merosot bisa jadi juga karena asupan gizi si kecil tak mencukupi lantaran ada masalah menyusui sehingga ia tak mendapatkan ASI dengan baik.
Bila diketahui ada masalah kesehatan, tentu perlu dilakukan pemeriksaan dan penanganan secara medis. Lain hal bila karena bayi kurang mendapatkan asupan ASI tentu perlu dipastikan bayi dapat menyusu dengan baik. Perhatikan posisi dan pelekatan menyusui yang benar, frekuensi menyusui setidaknya dua jam sekali, melakukan pijat payudara sebelum menyusui agar produksi ASI melimpah dan sebagainya.
Di sisi lain, ibu menyusui juga perlu mengonsumsi makanan bergizi seimbang agar kualitas ASI baik. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah pijat bayi. Cara ini dinilai dapat melancarkan fungsi sistem pencernaan sehingga BB bayi diharapkan kembali meningkat.
Sebaliknya, bila BB si kecil didapatu terus bertambah bahkan melebihi grafik normal tentu perlu diperhatikan juga. Boleh jadi karena si kecil dijejali susu formula di mana tak semua zat didalamnya terserap tubuh. Berbeda dengan ASI di mana zat yang terkandung didalamnya terserap 100 persen oleh tubuh.
Bila berat badan bayi terus bertambah melebihi grafik normal, dikhawatirkan terjadi overweight. Karena itu sebaiknya teliti lagi pola pemberian makan bayi. Kalau terlalu banyak susu formula, sebaiknya mulai kurangi. Untuk bayi usia 0-6 bulan dianjurkan diberikan full ASI. Setelah usia enam bulan, bayi mendapatkan makanan pendamping selain ASI.
(Tabloid Nakita/Hilman Hilmansyah)
Editor :
wawa