KOMPAS.com - Keindahan dan kecantikan taman bunga di Istana Versailles, Paris, rupanya membawa kenangan tersendiri bagi desainer muda Windy Chandra. Rumpun bunga, dedaunan, rumput, kupu-kupu, bahkan burung-burung kecil yang menjadi satu kesatuan taman bunga ini pun, menjadi sumber inspirasi dalam menciptakan koleksi busana terbarunya.
"Semua koleksi ini adalah interpretasi saya akan keindahan taman bunga yang dituangkan menjadi rangkaian busana ala Victorian dalam versi yang lebih modern. Maka, koleksi ini diberi judul 'Le Jardin du Paradis'," jelas Windy, saat konferensi pers trunk show "Le Jardin du Paradis" di Moovina, Plaza Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (4/6/2013) lalu.
Dalam trunk show ini, Windy menghadirkan 25 gaun. Gaun mini dan gaun panjang yang dihadirkannya bernuansa elegan dan seksi. Gaunnya pun dibuat body shape sehingga membuat si pemakai jadi lebih feminin. Untuk menghadirkan gaun yang cantik, ia memilih untuk menggunakan warna-warna bold seperti merah tua, hijau botol, hitam, dan warna terang seperti kuning, putih, dan biru.
Cutting busananya terlihat cukup rumit dengan gaya kontemporer. Ada pula gaya potongan dekonstruktif yang dihadirkan dalam beberapa model busana.
"Kali ini saya banyak menampilkan gaun dengan efek tiga dimensi dan penuh detail unik dari aneka bahan," tambahnya.
Untuk mewujudkan hal ini, desainer kelahiran Jakarta, 22 Januari 1981 ini menggarap bahan transparan, lace, renda, pita, beludru, dan bulu-bulu untuk dibuat siluet dan konstruksi dari bentuk tiga dimensi yang diinginkan. Misalnya, ia menyerut bahan sifon putih menjadi lembaran panjang menyerupai bulu angsa, siluet dress balon yang dibuat dari bahan renda, crinoline (rangka di dalam gaun untuk membuat gaun lebih mengembang) yang dibuat menjadi rok pendek.
Tak hanya itu, ia juga menghadirkan efek tiga dimensi dalam gaunnya dengan cara membakar kain tile dan membentuknya menjadi bentuk bunga tiga dimensi yang unik. Sebagai pamungkas, Windy menghadirkan sebuah gaun pengantin strapless heart shaped berwarna putih. Gaun ini dilengkapi dengan ekor panjang yang terbuat dari lipatan kain yang ditumpuk dan menyapu lantai.
Dalam acara trunk show ini Windy tak semata-mata ingin menjual koleksi busana. Sebagai puncaknya, ia juga melelang gaun-gaun karyanya, di mana hasil penjualannya akan didonasikan kepada Yayasan Tangan Pengharapan.
FOTO: DOK. ARSELAN GANIN
Editor :
Dini