PERTH, KOMPAS.com - Minuman ringan diduga tak hanya punya andil besar pada masalah kegemukan. Penelitian terakhir mendapatkan soft drink yang diminum dalam jumlah banyak, juga memicu diabetes, penyakit jantung, dan stroke, bahkan pada mereka yang tak kegemukan.
Remaja yang minum lebih dari satu kaleng minuman ringan, ditengarai rentan terkena diabetes, penyakit jantung, dan serangan stroke. Riset yang berlangsung selama lebih dari 20 tahun terhadap 1.400 remaja telah dilakukan oleh Telethon Institute for Child Health Research di Perth, Australia Barat, mendasari dugaan tersebut.
Hasil riset yang dimuat The American Journal of Clinical Nutrition itu menyebutkan bahwa konsumsi lebih dari sekaleng minuman manis akan menurunkan kolesterol "baik" dan menaikkan kolesterol "buruk" triglyceride dalam darah. Kondisi ini tak hanya terjadi pada anak-anak yang memiliki kelebihan berat badan, tetapi juga pada mereka yang berberat badan "normal".
Dilaporkan oleh Skynews.com.au, Jumat (7/6/2013), periset mengatakan risiko terkena serangan penyakit jantung (cardio-metabolic) meningkat pada para remaja peminum lebih dari sekaleng minuman ringan itu seiring pertambahan usia. "Bahwa minuman yang banyak mengandung gula meningkatkan risiko obesitas pada anak muda sudah diketahui. Yang baru dari riset ini adalah minuman bergula yang berlebihan meningkatkan diabetes tipe 2 dan penyakit jantung bahkan pada anak muda yang tidak kelebihan berat badan," papar Gina Ambrosini, pemimpin riset yang juga periset senior dari University of Western Australia.
Sementara Wendy Oddy dan Ambrosini, tim periset juga, mengatakan bahwa penemuan ini menyiratkan pentingnya peran orang tua dalam memonitor konsumsi minuman yang mengandung banyak gula oleh anak-anak mereka. "Konsumsi harus lebih moderat. Jadi kalau anak-anak minum banyak minuman bergula, mereka harus menguranginya," tegas Oddy. Dia menambahkan, air putih tetap adalah pilihan terbaik.
"(Pilihannya) orang tua harus mengganti dengan minuman yang kandungan gulanya lebih sedikit atau minuman untuk diet," imbuh Oddy. Riset Raine Study ini dimulai pada 1989, melibatkan 2.900 wanita hamil, lalu kesehatan anak-anak mereka terus dikaji sejak lahir sampai berumur 23 tahun. Analisa data riset ini dilakukan oleh MRC Human Nutrition Research di Cambridge, Inggris.