KOMPAS.com - Untuk menemukan bakat-bakat muda dalam dunia fashion Muslim, majalah Noor kembali mengadakan Lomba Rancang Busana Muslim (LRBM).Tahun ini LRBM mengusung tema "Eco Centric Ethno Chic". Tema ini diambil dengan maksud untuk mengangkat potensi budaya lokal yang bisa diolah dengan kreatif, ramah lingkungan, dan bercita rasa internasional.
"Acara ini adalah yang kesembilan kalinya diadakan. Tujuannya untuk menemukan bakat baru dalam industri busana muslim. Karena sekarang ini, busana muslim sudah menjadi sebuah industri yang sangat menjanjikan," ungkap Sri Artaria Alisjahbana, salah satu juri LRBM, saat konferensi pers di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Sabtu (1/6/2013) lalu.
Final LRBM diadakan bersamaan dengan penyelenggaraan Indonesia Islamic Fashion Fair (IIFF) di tempat yang sama. Sebelumnya pada Maret lalu, kompetisi desain busana ini diawali dengan menyeleksi karya 68 sketsa busana para peserta. Proses seleksi ini menghasilkan 13 karya terbaik dari 13 finalis.
Tak sekadar mendesain dan menciptakan busana secara nyata, dalam lomba ini para finalis juga diberi kesempatan mengikuti sesi konsultasi untuk mematangkan konsep rancangan mereka. Kriteria penilaian pemenang lomba ini ditentukan berdasarkan unsur orisinalitas, kesesuaian dengan nilai syariah, kreativitas, kesesuaian tema, berdaya pakai, dan berdaya jual.
Pemilihan pemenang lomba rancang busana muslim ini ditentukan oleh dewan juri yang terdiri atas Sri Artaria Alisjahbana (pemimpin umum majalah Noor), Feny Mustafa (founder Shafira Corp), Aju Isni Karim (penulis dan pemilik label busana muslim Up2date Trimoda), Jeny Tjahyawati (desainer), dan Nuniek Mawardi (desainer).
Tahun ini, pemenang LRBM adalah Yoha Friska Mei Fanny dengan desainnya yang bertema "Tree House and Hay" (juara I), Tri Astuti dengan tema "Tropical Feel" (juara II), dan Christine N. Ardianto dengan tema "Sahara Desert" (juara III).
Editor :
Dini
.png)
