KOMPAS.com - Ada banyak alasan mengapa bayi berusia kurang dari tiga tahun punya kebiasaan menggit. Kemampuan berkomunikasi yang masih kurang juga bisa membuatnya menggigit saat ia kesal dan frustasi.
Meski giginya belum tumbuh semua dan kekuatannya belum besar, tapi saat pas mengenai giginya, gigitan bisa juga terasa sakit. Apalagi jika ia menggigit teman sebayanya.
Berikut ini cara menghentikan batita dari kebiasaannya menggigit. Pertama, abaikan dia setelah mengigit. Pada dasarnya, manusia senang mendapat perhatian dari apa yang mereka lakukan, begitu pula batita Anda. Saat dia merasakan dampak dari gigitannya membuat heboh orang di sekitarnya, dia pun semakin senang untuk melakukannya kembali.
Kedua, jangan membentak atau memarahinya dengan suara keras, terlebih di depan umum. Bagaimana pun batita masih belum dapat membedakan mana yang salah dan benar dari perbuatannya. Memarahinya dengan keras tidak akan memperbaiki keadaan. Bahkan bisa jadi hal itu justru memicu dia untuk mengulanginya lebih keras.
Ketiga, selalu amati perilaku mengigit batita Anda. Banyak alasan yang menyebabkannya suka mengigit. Dengan mengetahui hal apa yang memicunya untuk menggigit, Anda akan lebih mudah mencari solusinya. Bahkan lebih mudah saat harus berkonsultasi pada psikolog anak.
Keempat, saat batita menggigit anggota keluarga atau saudara lainnya, jangan langsung memarahi dan menjauhkan si batita. Sebaliknya, Anda justru bisa mengusap bagian tubuh yang tergigit dan menunjukkan rasa sayang Anda pada si korban. Ini akan membuat batita iri dan membantu menghentikan sikap tak terpujinya.
Kelima, perlu diketahui bahwa tindakan mengigit merupakan cara si batita untuk melindungi dirinya. Jika merasa terganggu dan terancam, dia cenderung untuk mengigit. Terlebih, saat giginya sudah mulai tumbuh dan keinginannya untuk belajar menggigit sedang meluap-luap. Anda bisa mengajarinya melakukan cara lain, misalnya belajar mengungkapkan keinginan atau berkata "tidak" jika batita merasa tidak suka dengan tindakan orang lain.