Kompas.com- Bagi calon pengantin, melakukan foto pre-wedding adalah salah satu kewajiban utama dalam menyiapkan pernikahan. Tak heran, bagi sebagian calon mempelai memilih fotografer pernikahan sama pentingnya dengan memilih busana pengantin.
Foto pernikahan bersifat abadi, maka sangat penting untuk menyewa fotografer mahir dan ahli dalam "menangkap" momen berharga Anda, yang kemudian disimpan dalam frame berformat gambar, untuk kelak dihidupkan kembali saat mengenang masa-masa paling bahagia dan mengharukan dalam hidup Anda.
Kini, bisnis pernikahan tengah menjamur, masing-masing vendor bersaing memberikan layanan dan fasilitas terbaik. Beberapa vendor pernikahan menawarkan paket pernikahan lengkap dengan fotografer, namun ada beberapa yang mengizinkan Anda memilih fotografer sendiri. Lebih dari sekadar mempelajari portfolio seorang fotografer, ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan.
1. Sebelum memilih fotografer idaman Anda, tentukan dulu gaya atau konsep foto yang diinginkan. Setiap fotografer memiliki ciri khas dan kemampuannya masing-masing. Ada fotografer pernikahan yang jago memotret "tradisional" sehingga keseluruhan foto akan menghasilkan foto dokumenter. Ada pula fotografer fashion yang mampu menambahkan sentuhan glamor, atau mungkin seorang fotografer gaya bebas yang bisa menggabungkan semua bersama-sama.
2. Putuskan berapa jumlah foto yang Anda inginkan. Anda harus benar-benar jelas memberi rincian kepada mereka tentang jumlah foto dan juga waktu persiapannya, misalnya untuk resepsi, pemberkatan, akad nikah, atau bahkan foto balik layar proses pernikahan.
3. Satu yang pasti, fotografer hebat pasti punya bayaran yang mahal. Kelihatannya sih mudah, hanya tinggal jeprat-jepret saja, kenapa harus mahal? Sekalipun terlihat sederhana, tetapi proses kreatif ini melibatkan banyak kerja keras terutama jika Anda memiliki jadwal acara yang panjang dan padat. Selain itu, mengedit lebih dari seribu gambar membutuhkan waktu beberapa hari penuh dan peralatan yang digunakan untuk pemotretan pun terbilang sangat mahal. Oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki anggaran yang realistis dalam anggaran.
4. Saat melakukan survei fotografer, kumpulkan referensi portfolionya. Lihatlah foto-foto pernikahan dari berbagai budaya dan seluruh set gambar dari setiap pesta pernikahan yang pernah diambilnya, karena ini akan membantu Anda memahami gaya memotret mereka dan kualitas yang ditawarkan.
Sementara kebanyakan fotografer mengambil banyak gambar pada setiap pernikahan, hanya beberapa fotonya saja yang menakjubkan. Referensi dari sumber dekat seperti teman atau saudara adalah cara yang dapat diandalkan untuk menilai.
5. Terakhir, pilihlah fotografer yang punya kepribadian baik, kooperatif dan membuat Anda nyaman. Anda akan menghabiskan waktu bersama-sama sebelum dan selama pernikahan. Sekalipun punya kemampuan hebat namun cara kerjanya membuat Anda tertekan, sebaiknya tak perlu dipilih.
Sumber :
Editor :
D. Syafrina Syaaf