Askep Aritmia
Aritmia
Pengkajian
- Riwayat penyakit
- Faktor resiko keluarga contoh penyakit jantung, stroke, hipertensi.
- Riwayat IM sebelumnya (disritmia), kardiomiopati, GJK, penyakit katup jantung, hipertensi.
- Penggunaan obat digitalis, quinidin dan obat anti aritmia lainnya kemungkinan untuk terjadinya intoksikasi.
- Kondisi psikososial
Pemeriksaan Fisik
- Aktivitas : kelelahan umum
- Sirkulasi : perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ); nadi mungkin tidak teratur; defisit nadi; bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun; kulit warna dan kelembaban berubah misal pucat, sianosis, berkeringat; edema; haluaran urin menruun bila curah jantung menurun berat.
- Integritas ego : perasaan gugup, perasaan terancam, cemas, takut, menolak,marah, gelisah, menangis.
- Makanan/cairan : hilang nafsu makan, anoreksia, tidak toleran terhadap makanan, mual muntah, peryubahan berat badan, perubahan kelembaban kulit.
- Neurosensori : pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi, perubahan pupil.
- Nyeri/ketidaknyamanan : nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat antiangina, gelisah.
- Pernafasan : penyakit paru kronis, nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan/kedalaman pernafasan; bunyi nafas tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan komplikasi pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena tromboembolitik pulmonal; hemoptisis.
- Keamanan : demam; kemerahan kulit (reaksi obat); inflamasi, eritema, edema (trombosis siperfisial); kehilangan tonus otot/kekuatan.
Diagnosa keperawatan dan Intervensi
1. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan konduksi elektrikal, penurunan kontraktilitas miokardia.
Kriteria hasil :
- Mempertahankan/meningkatkan curah jantung adekuat yang dibuktikan oleh TD/nadi dalam rentang normal, haluaran urin adekuat, nadi teraba sama, status mental biasa.
- Menunjukkan penurunan frekuensi/tak adanya disritmia
- Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan kerja miokardia.
Intervensi :
- Raba nadi (radial, femoral, dorsalis pedis) catat frekuensi, keteraturan, amplitudo dan simetris.
- Auskultasi bunyi jantung, catat frekuensi, irama. Catat adanya denyut jantung ekstra, penurunan nadi.
- Pantau tanda vital dan kaji keadekuatan curah jantung/perfusi jaringan.
- Tentukan tipe disritmia dan catat irama : takikardi; bradikardi; disritmia atrial; disritmia ventrikel; blok jantung.
- Berikan lingkungan tenang. Kaji alasan untuk membatasi aktivitas selama fase akut.
- Demonstrasikan/dorong penggunaan perilaku pengaturan stres misal relaksasi nafas dalam, bimbingan imajinasi.
- Selidiki laporan nyeri, catat lokasi, lamanya, intensitas dan faktor penghilang/pemberat. Catat petunjuk nyeri non-verbal contoh wajah mengkerut, menangis, perubahan TD.
- Siapkan/lakukan resusitasi jantung paru sesuai indikasi.
- Kolaborasi : Pantau pemeriksaan laboratorium, contoh elektrolit
- Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi
- Berikan obat sesuai indikasi : kalium, antidisritmi
- Siapkan untuk bantu kardioversi elektif
- Bantu pemasangan/mempertahankan fungsi pacu jantung
- Masukkan/pertahankan masukan IV
- Siapkan untuk prosedur diagnostik invasif
- Siapkan untuk pemasangan otomatik kardioverter atau defibrilator
2. Kurang pengetahuan tentang penyebab atau kondisi pengobatan berhubungan dengan kurang informasi/salah pengertian kondisi medis/kebutuhan terapi.
Kriteria hasil :
- Menyatakan pemahaman tentang kondisi, program pengobatan
- Menyatakan tindakan yang diperlukan dan kemungkinan efek samping obat.
Intervensi :
- Kaji ulang fungsi jantung normal/konduksi elektrikal
- Jelakan/tekankan masalah aritmia khusus dan tindakan terapeutik pada pasien/keluarga.
- Identifikasi efek merugikan/komplikasiaritmia khusus contoh kelemahan, perubahan mental, vertigo.
- Anjurkan/catat pendidikan tentang obat. Termasuk mengapa obat diperlukan; bagaimana dan kapan minum obat; apa yang dilakukan bila dosis terlupakan.
- Dorong pengembangan latihan rutin, menghindari latihan berlebihan.
- Kaji ulang kebutuhan diet contoh kalium dan kafein.
- Memberikan informasi dalam bentuk tulisan bagi pasien untuk dibawa pulang.
- Anjurkan psien melakukan pengukuran nadi dengan tepat
- Kaji ulang kewaspadaan keamanan, teknik mengevaluasi pacu jantung dan gejala yang memerlukan intervensi medis.
- Kaji ulang prosedur untuk menghilangkan PAT contoh pijatan karotis/sinus, manuver Valsava bila perlu.
DAFTAR PUSTAKA
Price, Sylvia Anderson. Patofisiologi : konsep klinis proses-proses penyakit. Alih bahasa Peter Anugrah. Editor Caroline Wijaya. Ed. 4. Jakarta : EGC ; 1994.
Santoso Karo karo. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI ; 1996
Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC; 2001.
Doenges, Marilynn E. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih bahasa I Made Kariasa. Ed. 3. Jakarta : EGC;1999
Hanafi B. Trisnohadi. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Ed. 3. Jakarta : Balai Penerbit FKUI ; 2001
Hasil Pencarian Untuk Asuhan Keperawatan Askep Aritmia
Tag: search result for asuhan keperawatan askep Aritmia
Tag: search result for asuhan keperawatan askep Aritmia
Tag: search result for asuhan keperawatan askep Aritmia
Tag: search result for
Tag: search result for asuhan keperawatan askep Aritmia