Duduk Lama Dapat Sebabkan Nyeri Pinggang Bawah
Duduk Lama Dapat Sebabkan Nyeri Pinggang Bawah:
BEKERJA di kantor, di pabrik, di pasar, dan di rumah tidak terlepas dari posisi duduk. Tukang jahit, tukang sayur, kasir, murid sekolah, pegawai bank, pegawai perusahaan, pekerja di depan komputer, penjaga tol, sopir, dan pedagang juga tidak terlepas dari bekerja dengan posisi duduk.
MASALAH kesehatan apakah yang dapat ditimbulkan karena duduk ini? Ternyata, sekitar 60 persen orang dewasa mengalami nyeri pinggang bawah karena masalah duduk. Suatu penelitian di sebuah rumah sakit menunjukkan bahwa pekerjaan dengan duduk lama (separuh hari kerja) dapat menyebabkan hernia nukleus pulposus, yaitu saraf tulang belakang 'terjepit' di antara kedua ruas tulang belakang sehingga menyebabkan selain nyeri pinggang juga rasa kesemutan yang menjalar ke tungkai sampai ke kaki. Bahkan, bila parah, dapat menyebabkan kelumpuhan.
MENGAPA duduk lama dapat menyebabkan nyeri pinggang bawah? Duduk lama dengan posisi yang salah akan menyebabkan otot-otot pinggang menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya. Dan, bila ini berlanjut terus, akan menyebabkan penekanan pada bantalan saraf tulang belakang yang mengakibatkan hernia nukleus pulposus. Bila tekanan pada bantalan saraf pada orang yang berdiri dianggap 100 persen, maka orang yang duduk tegak dapat menyebabkan tekanan pada bantalan saraf tersebut sebesar 140 persen. Tekanan ini menjadi lebih besar lagi 190 persen bila ia duduk dengan badan membungkuk ke depan. Namun, orang yang duduk tegak lebih cepat letih karena otot-otot punggungnya lebih tegang. Sementara orang yang duduk membungkuk kerja otot lebih ringan, namun tekanan pada bantalan saraf lebih besar.
Setelah duduk selama 15-20 menit, otot-otot punggung biasanya mulai letih. Maka, mulai dirasakan nyeri pinggang bawah. Penelitian terhadap murid sekolah di Skandinavia menemukan 41,6 persen yang menderita nyeri pinggang bawah selama duduk di kelas, terdiri dari 30 persen yang duduk selama satu jam, dan 70 persen yang duduk lebih dari satu jam.
Bila merasakan nyeri pinggang bawah, hal pertama yang perlu dilakukan adalah berdiri. Berelaksasi setiap 20-30 menit sangat penting untuk mencegah ketegangan otot. Berdiri dan meluruskan pinggang bawah beberapa kali sangat menolong. Jalan-jalan satu jam sekali juga sangat menolong mengurangi ketegangan otot.
Hal-hal yang harus dihindari selama duduk supaya tidak terjadi nyeri pinggang bawah antara lain jangan duduk pada kursi yang terlalu tinggi, duduk dengan membengkokkan pinggang, atau duduk tanpa sandaran di pinggang bawah (pendukung lumbal). Selain itu, selama duduk perlu menghindari duduk dengan mencondongkan kepala ke depan karena dapat menyebabkan gangguan pada leher, duduk dengan lengan terangkat karena dapat menyebabkan nyeri pada bahu dan leher, serta duduk tanpa sokongan lengan bawah karena dapat menyebabkan nyeri pada bahu dan pinggang.
Bagaimanakah duduk yang benar? Sebaiknya duduk dengan punggung lurus dan bahu berada di belakang serta bokong menyentuh belakang kursi. Seluruh lengkung tulang belakang harus terdapat selama duduk. Caranya, duduklah di ujung kursi dan bungkukkan badan seolah terbentuk huruf C. Setelah itu, tegakkan badan buatlah lengkungan tubuh sebisa mungkin. Tahan untuk beberapa detik kemudian lepaskan posisi tersebut secara ringan (sekitar 10 derajat). Posisi duduk seperti inilah yang terbaik. Duduklah dengan lutut tetap setinggi atau sedikit lebih tinggi panggul (gunakan penyangga kaki bila perlu) dan sebaiknya kedua tungkai tidak saling menyilang. Jaga agar kedua kaki tidak menggantung. Hindari duduk dengan posisi yang sama lebih dari 20-30 menit.
Selama duduk, istirahatkan siku dan lengan pada kursi atau meja, jaga bahu tetap rileks. Bila duduk dengan kursi beroda dan berputar, jangan memutarkan pinggang selama duduk, sebaiknya putarkan seluruh tubuh. Bila berdiri dari posisi duduk, usahakan berdiri dengan meluruskan kedua tungkai. Hindari membungkukkan badan ke depan pinggang, segera luruskan punggung dengan melakukan 10 kali gerakan membungkukkan badan selama berdiri.
Selain tindakan pencegahan tersebut di atas, yang terpenting adalah perlu adanya program kegiatan olahraga senam untuk mengurangi maupun mencegah nyeri pinggang bawah pada setiap pekerja sebelum memulai hari kerjanya. Di samping itu, hal penting lain yang tidak boleh dilupakan adalah desain kursi yang ergonomis. Perusahaan LA Times mengurangi kerugian jutaan dollar AS akibat nyeri pinggang bawah, leher, bahu, dan pergelangan tangan di antara pekerjaan sebesar 50 persen, dengan memperbaiki sistem ergonomi (antara lain desain kursi yang sesuai dan sikap duduk) dan sering istirahat.
Sikap duduk yang benar adalah pertama duduk dengan sikap membungkuk ekstrem. Kemudian setelah beberapa detik, secara perlahan tegakkan punggung dan lengkungkan. (Jangan mempertahankan terlalu lama posisi ini karena dapat menyebabkan ketegangan otot punggung). Kemudian, relaksakan lengkung lumbal sekitar 10 persen agar sikap tubuh benar. Bekerjalah dengan sikap seperti ini selama duduk. (Dr. Diana Samara adalah Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Trisakti)Sumber: Depkes
"
BEKERJA di kantor, di pabrik, di pasar, dan di rumah tidak terlepas dari posisi duduk. Tukang jahit, tukang sayur, kasir, murid sekolah, pegawai bank, pegawai perusahaan, pekerja di depan komputer, penjaga tol, sopir, dan pedagang juga tidak terlepas dari bekerja dengan posisi duduk.
MASALAH kesehatan apakah yang dapat ditimbulkan karena duduk ini? Ternyata, sekitar 60 persen orang dewasa mengalami nyeri pinggang bawah karena masalah duduk. Suatu penelitian di sebuah rumah sakit menunjukkan bahwa pekerjaan dengan duduk lama (separuh hari kerja) dapat menyebabkan hernia nukleus pulposus, yaitu saraf tulang belakang 'terjepit' di antara kedua ruas tulang belakang sehingga menyebabkan selain nyeri pinggang juga rasa kesemutan yang menjalar ke tungkai sampai ke kaki. Bahkan, bila parah, dapat menyebabkan kelumpuhan.
MENGAPA duduk lama dapat menyebabkan nyeri pinggang bawah? Duduk lama dengan posisi yang salah akan menyebabkan otot-otot pinggang menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya. Dan, bila ini berlanjut terus, akan menyebabkan penekanan pada bantalan saraf tulang belakang yang mengakibatkan hernia nukleus pulposus. Bila tekanan pada bantalan saraf pada orang yang berdiri dianggap 100 persen, maka orang yang duduk tegak dapat menyebabkan tekanan pada bantalan saraf tersebut sebesar 140 persen. Tekanan ini menjadi lebih besar lagi 190 persen bila ia duduk dengan badan membungkuk ke depan. Namun, orang yang duduk tegak lebih cepat letih karena otot-otot punggungnya lebih tegang. Sementara orang yang duduk membungkuk kerja otot lebih ringan, namun tekanan pada bantalan saraf lebih besar.
Setelah duduk selama 15-20 menit, otot-otot punggung biasanya mulai letih. Maka, mulai dirasakan nyeri pinggang bawah. Penelitian terhadap murid sekolah di Skandinavia menemukan 41,6 persen yang menderita nyeri pinggang bawah selama duduk di kelas, terdiri dari 30 persen yang duduk selama satu jam, dan 70 persen yang duduk lebih dari satu jam.
Bila merasakan nyeri pinggang bawah, hal pertama yang perlu dilakukan adalah berdiri. Berelaksasi setiap 20-30 menit sangat penting untuk mencegah ketegangan otot. Berdiri dan meluruskan pinggang bawah beberapa kali sangat menolong. Jalan-jalan satu jam sekali juga sangat menolong mengurangi ketegangan otot.
Hal-hal yang harus dihindari selama duduk supaya tidak terjadi nyeri pinggang bawah antara lain jangan duduk pada kursi yang terlalu tinggi, duduk dengan membengkokkan pinggang, atau duduk tanpa sandaran di pinggang bawah (pendukung lumbal). Selain itu, selama duduk perlu menghindari duduk dengan mencondongkan kepala ke depan karena dapat menyebabkan gangguan pada leher, duduk dengan lengan terangkat karena dapat menyebabkan nyeri pada bahu dan leher, serta duduk tanpa sokongan lengan bawah karena dapat menyebabkan nyeri pada bahu dan pinggang.
Bagaimanakah duduk yang benar? Sebaiknya duduk dengan punggung lurus dan bahu berada di belakang serta bokong menyentuh belakang kursi. Seluruh lengkung tulang belakang harus terdapat selama duduk. Caranya, duduklah di ujung kursi dan bungkukkan badan seolah terbentuk huruf C. Setelah itu, tegakkan badan buatlah lengkungan tubuh sebisa mungkin. Tahan untuk beberapa detik kemudian lepaskan posisi tersebut secara ringan (sekitar 10 derajat). Posisi duduk seperti inilah yang terbaik. Duduklah dengan lutut tetap setinggi atau sedikit lebih tinggi panggul (gunakan penyangga kaki bila perlu) dan sebaiknya kedua tungkai tidak saling menyilang. Jaga agar kedua kaki tidak menggantung. Hindari duduk dengan posisi yang sama lebih dari 20-30 menit.
Selama duduk, istirahatkan siku dan lengan pada kursi atau meja, jaga bahu tetap rileks. Bila duduk dengan kursi beroda dan berputar, jangan memutarkan pinggang selama duduk, sebaiknya putarkan seluruh tubuh. Bila berdiri dari posisi duduk, usahakan berdiri dengan meluruskan kedua tungkai. Hindari membungkukkan badan ke depan pinggang, segera luruskan punggung dengan melakukan 10 kali gerakan membungkukkan badan selama berdiri.
Selain tindakan pencegahan tersebut di atas, yang terpenting adalah perlu adanya program kegiatan olahraga senam untuk mengurangi maupun mencegah nyeri pinggang bawah pada setiap pekerja sebelum memulai hari kerjanya. Di samping itu, hal penting lain yang tidak boleh dilupakan adalah desain kursi yang ergonomis. Perusahaan LA Times mengurangi kerugian jutaan dollar AS akibat nyeri pinggang bawah, leher, bahu, dan pergelangan tangan di antara pekerjaan sebesar 50 persen, dengan memperbaiki sistem ergonomi (antara lain desain kursi yang sesuai dan sikap duduk) dan sering istirahat.
Sikap duduk yang benar adalah pertama duduk dengan sikap membungkuk ekstrem. Kemudian setelah beberapa detik, secara perlahan tegakkan punggung dan lengkungkan. (Jangan mempertahankan terlalu lama posisi ini karena dapat menyebabkan ketegangan otot punggung). Kemudian, relaksakan lengkung lumbal sekitar 10 persen agar sikap tubuh benar. Bekerjalah dengan sikap seperti ini selama duduk. (Dr. Diana Samara adalah Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Trisakti)Sumber: Depkes
"