5 Cara Aman Menegur Atasan

KOMPASfemale
KOMPASfemale
5 Cara Aman Menegur Atasan
Sep 30th 2011, 02:15

KOMPAS.com - Bos memang atasan Anda di kantor. Ia adalah pemimpin tim kerja. Namun, itu tidak berarti dia tahu segalanya dan keputusan-keputusan yang ia ambil selalu benar. Ada kalanya, cara-cara atau keputusan yang diambilnya tidak cukup strategis, bahkan menurut Anda, jika diteruskan, ini bisa mengakibatkan kegagalan pencapaian target.

Nah, bila Anda tahu keputusan bos salah, haruskah Anda mengikutinya? Kalau benar-benar tidak sreg di hati, bolehkah Anda bicara? boleh saja. Tapi, sebelum melakukannya, lihat dulu seberapa dekat dan baik hubungan Anda dengannya. Perhatikan juga karakter bos dan situasi saat itu. Jangan sampai si bos menganggap Anda sok tahu meski maksud Anda adalah ingin memberitahukannya secara baik-baik.

Agar atasan mau mendengarkan, kuncinya adalah sikap elegan sehingga Anda tidak terkesan menohok egonya. Lima cara ini boleh juga Anda coba.

1. Bicara berdua Minta waktu khusus dengan bos, untuk berbicara berdua saja. Mengumbar kesalahannya di depan orang lain dalam rapat sama sekali tidak dianjurkan. Jangan pernah membuat bos terlihat bodoh atau buruk di depan orang lain. 2. Berbekal fakta Buat persiapan, tentukan hal-hal kunci atau paling penting yang menurut Anda perlu didiskusikan. Kumpulkan berbagai fakta dan dokumen penting yang mendukung. Persiapkan ide-ide atau alternatif solusi yang bisa memperbaiki ide-ide bos. Dengan demikian, ketika dia "menantang" dengan ide-ide lebih baik, Anda tidak gelagapan dan menunjukkan Anda hanya jago bicara belaka. Selain itu, jika siap dengan ide, dia akan melihat Anda memiliki komitmen untuk menolongnya dan bersikap profesional.

3. Fokus pada masalah Untuk memulai pembicaraan, katakan bahwa Anda sudah memahami pendapat atau arahannya, dengan menyebutkannya secara pasti apa saja poin yang pernah disampaikannya. Jika dia mengiyakan, giliran Anda mengemukakan pendapat dengan alasan untuk memperkuat target yang diharapkannya. Mungkin akan terjadi adu argumen setelahnya. Karenanya, berusahalah tetap fokus pada masalah, fakta, dan bersikap tenang.

4. Tetap menghargai Jaga emosi dan tetap tunjukkan sikap menghargai. Jangan pernah menggunakan kata-kata pedas, kritik yang menjatuhkan, bahkan lelucon sebagai sindiran. Bagaimana pun ia adalah atasan Anda. Berpikirlah bahwa setiap orang bisa saja keliru, termasuk seorang bos yang sangat brilian sekalipun.

Cobalah berempati. Suatu ketika, Anda akan menjadi bos juga. Bisa sudah tiba saatnya, tentu Anda juga ingin dihargai karyawan, apa pun kondisinya, bukan?

5.Jangan memaksakan diri Tak usah berharap semua ide Anda diterima. Bahkan mungkin akhirnya Anda yang harus menerima dan menjalankan ide atasan. Selama ide bos tidak membahayakan jiwa, tidak menurunkan martabat serta integritas, atau tidak bertentangan dengan keyakinan prinsip Anda, sebaiknya ikuti saja.

Lakukan dengan kesungguhan dan berusahalah menemukan pemahaman di beberapa hal yang tidak Anda mengerti. Lalu bekerjalah sebaik-baiknya, dan tetap berpikir positif terhadap bos. Jangan lupa, secara berkelanjutan, berikan laporan setiap perkembangan yang Anda lakukan.

(Chic/Gracia Danarti)

Sent from Indosat BlackBerry powered by

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post