Liputan6.com, Washington DC: Tahukah anda jika bayi telah dapat berekspresi sejak di dalam rahim. Memang benar, bayi mulai bisa berekspresi seperti menggerakkan bibir, mengerutkan hidung atau menurunkan alis, sejak dalam kandungan sang ibu. Seiring berkembangnya janin, gerakan ekspresi pada wajah bayi pun semakin kompleks. Demikian menurut hasil penelitian di Universitas Durham, Inggris, baru-baru ini.
Hasil penelitian yang muncul dalam jurnal PLoS ONE itu, diambil menggunakan foto USG 4 dimensi. Mereka mengambil gambar dua janin secara berkala, dari usia 24 minggu hingga berusia sekitar 35 minggu pada masa kehamilan. Kemudian menganalisa gambar perkembangan janin. "Apa yang kami temukan untuk pertama kalinya adalah perkembangan kompleksitas gerakan pada janin," kata penulis utama penelitian Reissland Nadja.
Selain pencarian sebanyak 19 gerakan wajah, para peneliti berfokus pada set gerakan yang terkait dengan ekspresi menangis dan tertawa. Pada usia kehamilan 24 minggu, janin cenderung membuat satu gerakan, seperti pelebaran bibir misalnya.
Kemudian pada minggu-minggu berikutnya, mereka mulai menggabungkan gerakan itu dengan gerakan mengatupkan bibir, mengucap, hingga gerakan bibir melebar disertai dengan kerut hidung. Ketika memasuki usia sekitar 35 minggu, kombinasi dari tiga dan empat gerakan pun terjadi. Ekspresi pada wajah ini menandakan sang bayi sedang merasakan emosi dan menjadi pembelajaran bagi janin untuk mempersiapkan diri memasuki dunia sosial nanti.
Selain gerakan wajah, janin juga mengisap jempol dalam rahim dan belajar membuat gerakan pernapasan dengan sendirinya. Kini, para peneliti berencana mencari ekspresi wajah janin lain yang terkait dengan kemarahan, tersenyum, dan kesedihan.(Xeenews/TNT/AIS)