Belanja Kebutuhan Fashion di "Street Market" ala Mazee

KOMPASfemale
KOMPASfemale
Belanja Kebutuhan Fashion di "Street Market" ala Mazee
Sep 29th 2011, 12:13

KOMPAS.com - Mal yang menyediakan kebutuhan fashion anak muda boleh jadi menjamur di Jakarta. Namun hanya ada satu mal di Jakarta yang memberikan tempat untuk anak muda, bereksplorasi dengan gaya personalnya, menggunakan koleksi busana dalam negeri. Fashion store Mazee di fX Lifestyle X'nter Jakarta menjadi tempat belanja pertama dengan konsep unik dan dinamis, mewakili karakter khas anak muda ini.

Layaknya anak muda, Mazee selalu tampil dengan ide segar dan inovasi baru. Desember 2011 nanti, Mazee menambah keunikannya. Konsep toko fashion yang melibatkan desainer muda Indonesia, dengan koleksi khas yang tak pasaran tetap menjadi andalannya. Namun Mazee punya konsep belanja baru, yakni dengan membuka 20 gerai Mazee Street.

"Konsep Mazee Street ini seperti bazaar, konsep street market, melengkapi area toko yang sudah ada. Nantinya, ada dua area di Mazee, toko dan street market. Rencananya pembukaannya akan dilakukan Desember. Mazee juga akan pindah dari lantai enam ke lantai tiga di fX. Di lantai tiga nantinya seluruh retail fashion akan berkumpul. Lantai tiga fX ini merupakan ladies floor, karena 90 persen produknya merupakan kebutuhan perempuan," jelas Herlina Widjaja Hutasoit, Direktur PT Gilang Cipta Persada, pemilik fashion market Mazee, kepada Kompas Female saat temu media di cafe Munchies, Mazee, fX Jakarta, Kamis (29/9/2011).

Meski mengadopsi konsep bazaar, Mazee di lantai tiga ini merupakan toko permanen, kata Herlina. Karena Mazee dan seluruh toko fashion di fX nantinya berpusat di area ini.

Mazee dengan konsep barunya ini juga akan merangkul lebih banyak desainer muda. Anda akan menemukan ragam koleksi busana khas anak muda berkualitas, buatan asli Indonesia di sini nantinya.

"Produk lokalnya 90 persen, lebih banyak dibanding sebelumnya yang hanya 70 persen. Hanya 10 persen barang impor dari China, Thailand, Hong Kong, Filipina, Korea. Meski produk impor, retailer-nya semua orang Indonesia," kata Herlina yang berpengalaman sebagai buyer dan retailer selama 18 tahun ini.

Menurut Herlina, generasi muda harus diberikan peluang untuk berkembang. Melalui Mazee, Herlina berupaya mewujudkan hal tersebut. Saat ini terdapat 69 retailer yang bergabung di Mazee dengan sekitar 79 merek yang dibuat oleh desainer usia 20-30.

Konsep toko fashion Mazee yang diluncurkan Juli 2010  ini pun berhasil menarik pembeli dari kalangan anak muda. Tak hanya itu, retailer dari Bali, Palembang, Malaysia, dan Singapura juga tertarik mengadopsi konsep serupa.

Herlina menjelaskan, nantinya ia akan menerapkan konsep waralaba Mazee kepada retailer lain yang berminat. Meski begitu, syarat utamanya harus dipenuhi, bahwa produk lokal rancangan desainer Indonesia mendapatkan porsi lebih besar di toko waralaba tersebut.

"Mengenai waralaba masih akan saya jajaki peluangnya. Saat ini saya mau fokus menguatkan konsep toko dan street market di Mazee Jakarta. Selain juga menggelar buyer's week untuk mempertemukan retailer dari dalam dan luar negeri. Dengan begitu produk lokal bisa lebih terangkat," kata Herlina.

Dengan konsep baru Mazee, anak muda lebih punya banyak pilihan, bergaya dengan koleksi busana lokal, berkualitas, dan harga yang lebih murah.

"Orang mulai jenuh dengan merek yang sama, dan ingin mencari yang berbeda. Produk lokal bisa memenuhi kebutuhan fashion dengan harga yang lebih murah, namun tidak murahan, dan memiliki ciri khas," lanjut Herlina, menambahkan perubahan lokasi dari lantai enam, ke lantai tiga nantinya tidak akan mengubah konsep toko fashion yang menyatu dengan cafe, sebagai tempat hangout anak muda.

Sent from Indosat BlackBerry powered by

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post