Hidangan Bisa Menunjukkan Status Sosial Kita

KOMPASfemale
KOMPASfemale
Hidangan Bisa Menunjukkan Status Sosial Kita
Sep 21st 2011, 11:49

KOMPAS.com - Dalam kehidupan sehari-hari, hidup manusia lekat dengan simbol-simbol, dan makanan adalah salah satu simbolnya. Pada dasarnya makanan memiliki arti yang jauh melampaui fungsinya dari sekadar untuk bertahan hidup.

Makanan yang biasa dikonsumsi setiap orang umumnya berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan tingkat ekonomi tiap keluarga. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, terdapat beberapa tingkatan status sosial ekonomi, yaitu ekonomi rendah, menengah, dan tinggi. Oleh karena itu, makanan yang kita santap bisa menunjukkan status sosial kita.

"Misalnya, masyarakat kecil pastinya tidak bisa menyantap makanan mahal di hotel, dan juga sebaliknya. Masyarakat ekonomi tinggi juga akan gengsi untuk makan makanan yang murah," tukassejarawan JJ Rizal, saat diskusi "Kuliner Nusantara dan Kebudayaan," di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Rabu (21/9/2011).

Menyantap makanan mahal dalam restoran mewah secara tak langsung membuktikan bahwa Anda memiliki status sosial yang tinggi dan kondisi ekonomi di atas rata-rata. Hidangan rijsttafel, misalnya, merupakan jamuan makan besar yang untuk menghidangkannya dibutuhkan puluhan pelayan.

Rijsttafel menampilkan diri sebagai sebuah pagelaran sosial-budaya, dan diperkirakan merupakan warisan bangsa Eropa, meskipun hidangan yang disajikan merupakan makanan yang biasa dimakan sehari-hari. Contohnya, nasi, rendang, kacang goreng, sayuran, dan lainnya.

"Awalnya bangsa Eropa bukan bangsa pemakan nasi. Tapi kehidupan mereka di Indonesia membuat mereka menyesuaikan diri dan makan nasi. Namun, untuk menjaga status sosial mereka dari orang pribumi, mereka menggunakan cara lain untuk makan nasi dengan mewah, yaitu rijstaffel," ungkap Rizal.

Rijstaffel di Indonesia sendiri dinilai mirip dengan jamuan makan yang digelar di kerajaan-kerajaan Jawa ataupun Keraton Jawa pada masa lalu. Di sini, hidangan disajikan dengan cara yang lebih mewah dan dengan jumlah melimpah. Makanan istimewa ini disebut rajamansa (makanan raja-raja).

"Prasasti Jawa kuno dari prasasti tahun 853 Saka, memberikan rincian mengenai makanan yang tergolong istimewa dan hanya bisa dinikmati oleh orang-orang yang diberi hak-hak istimewa seperti raja, pejabat, serta tamu kehormatan," timpal arkeolog Prof Dr Edi Sedyawati, dalam acara yang sama.

Baik rijsttafel maupun rajamansa bukan merupakan ornamentasi belaka, melainkan juga berfungsi sebagai perlambang status sosial yang tinggi, kekuasaan, kekayaan, dan kewibawaan.

Sent from Indosat BlackBerry powered by

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post