KOMPAS.com - Merek denim ternama, Levi's, mendorong anak muda untuk membuat perubahan positif, untuk dirinya bahkan dunia. Pesan ini disampaikan Levi's melalui peluncuran global marketing platform terkini, "Now is Our Time, Go Forth".
"Untuk pertamakalinya, setelah 138 tahun, Levi's meluncurkan kampanye global. Konsep platform kreatif jangka panjang, bukan hanya untuk musim-musim tertentu saja. Ini bukan sekadar upaya pemasaran, namun lebih kepada seruan untuk anak muda. Masa depan dunia ada di tangan anak muda," kata Sumesh Wadhwa, Commercial Director Levi's Indonesia, saat peluncuran kampanye "Now is Our Time, Go Forth" di SHY Roof Top, The Papilion, Kemang, Jakarta, Rabu (21/9/2011) lalu.
Konsep kampanye terbaru dari Levi's ini, kata Sumesh, nantinya akan direalisasikan melalui berbagai kegiatan yang menyasar anak muda. Kampanye global ini juga dijalankan serentak di seluruh dunia.
Indonesia tak ketinggalan dengan negara lain di Asia, Eropa, Amerika dalam menyampaikan pesan ini, bahwa sudah waktunya anak muda membuat perubahan yang lebih baik. Kampanye global dari Levi's ini rencananya disiarkan melalui media televisi, media cerak, digital, sinema, dan media luar ruang di 24 negara.
Bagi Levi's, anak muda punya peran besar dengan optimisme, kreativitas, inovasi, karakter yang energik dan dinamis. Karenanya, potensi anak muda ini menjadi fokus yang disentuh Levi's dalam memasarkan produknya.
Harapannya, saat anak muda usia 19-25 membeli produk Levi's, mereka tak sekadar bergaya dengan merek ternama. Namun, produk ini sekaligus juga mengingatkan anak muda bahwa mereka punya potensi mengubah dunia, sehingga lebih bisa bertanggungjawab atas dirinya dan lingkungannya.
Anak muda sumber inspirasi Seperti anak muda yang optimis, dinamis dan kaya inovasi, Levi's juga menghadirkan konsep ini ke dalam setiap koleksinya. Anda bisa menemukan inovasi, sekaligus inspirasi untuk berbuat lebih baik bagi dunia melalui koleksi Levi's Winter 2011.
Koleksi ini mengedepankan craftsmanship dalam pembuatan produk denim Levi's. Sebagai bentuk penghematan energi, Levi's mengurangi penggunaan mesin dan mengandalkan buatan tangan manusia dalam menghasilkan detil produk denimnya.
Bagi penyuka detil robekan, kesan usang, efek whisker pada jeans, Levi's menghadirkannya dengan sentuhan tangan manusia, bukan mesin.
"Porsinya sekitar 60 persen proses mesin, dan 40 persen buatan tangan," kata Anna Maria, Women Product Manager Levi's Indonesia kepada Kompas Female.
Inspirasi membuat perubahan lebih baik untuk dunia, juga ditemukan dalam inovasi waterless jeans Levi's. Proses pembuatan jeans biasanya menggunakan banyak air. Namun dengan inovasi waterless ini, Levi's mengurangi air hingga 96 persen dalam proses finishing pembuatan produk.
"Biasanya proses finishing rata-rata sepasang jeans Levi's menggunakan 42 liter air pada setiap proses pencucian. Nah, Levi's mengurangi 96 persen penggunaan air tersebut," tambah Anna.
Optimisme dan karakter dinamis anak muda menjadi sumber inspirasi inovasi desain dan teknologi bagi Levi's. Di tangan anak muda, Levi's meyakini, dunia bisa menjadi tempat tinggal yang lebih baik. Pesannya, sudah waktunya anak muda bangkit, membuat perubahan positif untuk dirinya juga lingkungannya.
Sent from Indosat BlackBerry powered by