Sushi tak selalu sehat

ANTARA News - Hiburan - Gaya Hidup
ANTARA News - Hiburan - Gaya Hidup
Sushi tak selalu sehat
Sep 15th 2011, 05:37

Jakarta (ANTARA News) - Sushi telah menjadi makanan yang populer di dunia, yang terdiri dari kombinasi nasi yang lengket , nori, dan ikan yang bercita rasa dan lezat. Banyak orang percaya bahwa sushi adalah makanan yang sehat.

Tampaknya, opini itu kini tak selamanya benar. Seperti dikutip dari Daily Mail, Louise Sutton, seorang ahli gizi dari Leeds Metropolitan university, mengungkapkan lima bukti bahwa Sushi tak selalu menyehatkan.

1. Kolesterol

Telur ikan yang berwarna orange itu yang selalu digunakan sebagai topping Sushi kaya akan asam lemak Omega-3. Kandungan itu juga bisa melindungi anda dari penyakit jantung.

Meski begitu, anda perlu tahu bahwa telur ikan juga memiliki kandungan kolesterol yang tinggi. Alangkah lebih baik jika anda tak mengkonsumsinya dalam jumlah yang besar atau kadar kolesterol dalam darah bisa meningkat.

2. Garam

Kadar garam dalam Sushi itu rendah. tetapi kandungan garam dalam kecap yang biasa digunakan sebagai pelengkap makan sushi itu sangat tinggi.

Satu sachet kecap mengandung 1 gram garam, dan jumlah maksimum asupan garam per hari  adalah enam gram. Kecap terbuat dari kacang kedelai yang difermentasi. Kecap harus anda hindari bagi mereka yang memiliki masalah darah tinggi.

3. Cacing gelang

Dua penelitian yang diadakan oleh the American College of Gastroenterology melaporkan sebuah peningkatan dalam kasus infeksi anisakiasis (cacing gelang) yang terjadi saat memakan makanan laut mentah dalam sajian sushi. Ketika tertelan oleh manusia, larva cacing gelang masuk kedalam jalur jaringan perut dan usus.

Hal ini menyebabkan sakit perut yang tiba tiba, kembung dan diare. Cacing gelang juga dapat menular melalui kucing dan anjing. Menurut National health service (NHS) ikan mentah Inggris harus dibekukan dalam suhu minus 20 derajat celcius, setidaknya selama 24 jam. Metode ini dapat membunuh larva cacing gelang.

4. Merkuri

Sebuah penelitian dari British Journal Biology letters tahun lalu mengungkapkan bahwa ikan tuna dalam sushi di berbagai restoran dan supermarket di AS mengandung kadar merkuri yang melebihi yang seharusnya ditetapkan oleh lembaga pemantau kesehatan pangan

Kandungan yang berlebihan dari merkuri terkait dengan resiko gangguan syaraf, termasuk kerusakan otak, tuli dan kebutaan. Wanita hamil disarankan untuk membatasi atau mencegah konsumsi dari beberapa ikan, termasuk ikan tuna mentah selama masa kehamilan.

5. Bakteri

Salah satu bakteri yang paling sering ditemukan dalam sushi adalah Staphylococcus aureus. Pemicu itu lebih sering karena bakteri itu juga ditemukan dalam nasi lengket yang biasa digunakan sebagai komposisi utama dari sushi ketimbang ikan mentah.

Jika nasi tidak didinginkan segera setelah dibuat, maka bakteri akan muncul di permukaan. meninggallkannya dalam suhu ruangan, yang akan meningkatkan resiko racun lebih banyak. pastikanlah anda makan sushi segera mungkin setelah ia dibuat. (yud)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post