KOMPAS.com - Perilaku bullying atau penindasan terhadap orang lain kerap dialami oleh anak-anak. Perlakuan ini dapat mereka alami di lingkungan sekolah atau pun di rumah. Sayangnya, anak kerap segan membicarakannya.
Padahal menurut riset University of Warwick dan Duke University Medical Centre, Amerika Serikat, anak yang terkena bullying 6 kali lebih berisiko terkena penyakit serius saat dewasa. Mereka juga lebih cenderung merokok dan menderita gangguan kejiwaan.
Oleh sebab itulah, penting artinya bagi para orang tua mengenali sejak dini gejala atau tanda-tanda anak yang terkena bullying . Pencegahan dan penanganan sejak dini akan menyelamatkan mereka dari ancaman gangguan jiwa di masa dewasanya.
Untuk mengenali tanda anak korban bullying, hasil penelitian yang satu ini dapat dijadikan rujukan. Riset para ahli dari University of Padua, Italia, menunjukkan, anak yang terkena bullying memiliki gejala psikosomatis yang khas. Gejala ini meliputi sakit perut, pusing, sulit bernafas, demam, dan sakit punggung.
Kesimpulan ini didapat setelah mempelajari 30r iset yang mencakup 220 ribu anak dari 14 negara. Hasil riset ini menjadi kabar baik bagi orangtua dan guru, yang kerap tidak tahu anaknya tengah dibully.
"Hasil penelitian ini menganggap gejala fisik yang akhir-akhir ini dialami dan tidak bisa dijelaskan, bisa menjadi tanda bahaya bullying," kata Gianluca Gini peneliti dari University of Padua.
Selain dari fisik, tanda anak yang sedang mengalami bullyingjuga bisa dilihat dari tingkah lakunya. Peneliti Marlene Snyder dari Clemson University, South Carolina, mengatakan, gejala fisik yang dirasakan korban bullying segera hilang saat dikatakan anak tidak perlu pergi sekolah.
Synder mengatakan, tanda ini juga bisa dilihat dari tingkah laku anak lainnya. Yaitu, takut pada pesan sms yang masuk, atau tersugesti lawan yang kerap membully sedang duduk bersama saat makan siang.
Bila tanda fisik dan tingkah laku ini diketahui, sebaiknya orangtua segera berbicara dengan anak. Bila perlu. orangtua dapat menghubungi guru di sekolah untuk mengetahui, benarkah anak menjadi korban bullying.