KOMPAS.com - Anak-anak usia sekolah (6 hingga 12 tahun) sangat rentan mengalami kekurangan gizi karena aktivitas mereka yang mulai banyak di luar rumah dan tidak terkontrol oleh orangtua. Adanya kantin sekolah juga membuat anak memilih sarapan atau makan siang di kantin daripada di rumah. Sayangnya, tidak semua sekolah bisa menyediakan jajanan dengan gizi yang seimbang bukan? Bagaimana menyiasatinya?
"Kantin-kantin sekolah di negara kita masih jauh berbeda dengan kantin-kantin sekolah di luar negeri. Kantin sekolah anak isinya begitu banyak makanan sehingga anak bingung bagaimana harus memilih makanan yang sehat dan dibutuhkan oleh tubuhnya. Oleh karena itu, Anda harus membiasakan agar anak bisa memilih jajanan yang sehat," ujar dr Regina Karim, Health Marketing Director PT Danone Dairy Indonesia, saat launching Milkuat Botol Tiger di Cilandak Town Square, Jakarta, Minggu (18/9/2011).
Contoh jajanan anak yang sehat adalah susu kemasan, seperti Milkuat Plus. Produk ini sebelumnya telah hadir dalam kehidupan harian 36,5 juta anak Indonesia. Kali ini Milkuat melakukan inovasi dengan meluncurkan botol baru Milkuat yang lebih menarik bagi anak. Dairy Danone bekerja sama dengan ahli gizi dari PDGMI (Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia) Jaya menciptakan produk yang membantu menyeimbangkan kekurangan mikronutrien yang dialami banyak anak Indonesia.
"Milkuat botol Tiger menyediakan 15 persen dari jumlah asupan harian zat besi dan zinc (seng) yang dibutuhkan anak," tambah Regina. Selain kedua mineral tersebut, produk susu ini mengandung ekstra kalsium, fosfor, vitamin B kompleks, vitamin A, dan Vitamin D.
Tenaga ahli dari PDGMI Jaya, dr Saptawati Bardosono, MSc, mengatakan, jajanan yang tidak sehat bisa menyebabkan obesitas, hipertensi, penyakit jantung, diabetes, dan kanker pada anak. "Karena jajanan yang tidak sehat sering mengandung pengawet, tinggi kalori, lemak, dan garam, serta rendah serat," jelas Saptawati, yang juga hadir dalam acara ini.
Oleh karena itu, Saptawati memberikan tips untuk memilih jajanan yakni: pilih jajanan dengan kemasan menarik dan bersih, rasa yang enak, harga terjangkau, mengandung zat gizi yang seimbang, memiliki ijin BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), serta diproduksi oleh produsen makanan yang terpercaya. "Jangan lupa, Anda juga harus memeriksa tanggal kadaluarsa dari produk jajanan anak," tambahnya.
Menurut Saptawati, anak-anak harus mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak untuk bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya. Susu adalah solusi agar anak tidak perlu mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak, karena susu mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh anak. Selain menyediakan susu untuk anak, Anda juga harus membiasakan anak untuk memilih makanan yang rendah kandungan gula, minyak, dan garam.
Sent from Indosat BlackBerry powered by