gorengan, salah satu makanan sumber kolesterol (dhilicious.multiply.com)
VIVAnews – Indonesia memang kaya akan kuliner enak. Namun, banyak diantaranya yang berbahaya bagi kesehatan dan dapat memicu risiko penyakit kardiovaskular seperti jantung maupun stroke. Makanan yang mengandung santan dan gorengan salah satu makanan sumber kolesterol tinggi.
Menurut dr. Anwar Santoso, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FICA National Cardiovascular Centre Rumah Sakit Harapan Kita, penyakit kardiovaskular adalah penyakit mematikan nomor satu di Indonesia. Mengutip dari hasil penelitian Gersch BJ tahun 2010, negara-negara dunia ketiga seperti Indonesia termasuk ke dalam transisi penyakit kardiovaskular tahap 3.
Pada tingkatan ini, digambarkan bahwa masyarakat mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kalori, melakukan kebiasaan merokok, banyaknya angka kasus malnutrisi. Rata-rata mereka hidup hingga 60 tahun atau lebih, dengan rata-rata kematian akibat penyakit kardiovaskular terjadi pada 35-65 tahun.
Berdasarkan penelitian tahun 2001 terhadap berbagai etnis di Indonesia, asupan tertinggi masyarakat Indonsesia adalah minyak kelapa. Meski minyak kelapa tidak hanya berkonstribusi dalam asupan asam lemak tak jenuh, ternyata minyak kelapa juga memiliki konstribusi yang cukup signifikan pada asupan asam lemak jenuh yang berbahaya bagi kesehatan jantung.
Menurut Wijaya Sukito dari SEAMEO Regional Center for Food and Nutrition Universitas Indonesia, pada seminar "Plant Stanol Ester : A novel Dietary Component in Lowering Cholesterol to Improve Cardiovascular Health", masakan Indonesia didominasi oleh penggunaan minyak kelapa yang jarang dikonsumsi secara mentah, masyarakat justru akan menggunakannya untuk goreng-gorengan.
Tak hanya itu, penggunaan minyak kelapa berkali-kali dalam menggoreng pun menambah jumlah kolersterol jahat dalam masakan tersebut. "Kebiasaan diet orang Indonesia pun sedikit serat dan tinggi karbohidrat. Meski demikian kita adalah pemakan kacang-kacangan paling tinggi di dunia seperti kacang-kacangan dalam tempe dan tahu," ujarnya.
Meski tak mudah mengubah kebiasaan makan, bukan berarti tidak mungkin. Membiasakan kebuadayaan makan sehat sedari dini adalah jawaban yang tepat untuk agar anak terbiasa dengan asupan-asupan yang sehat. Anda kepalang memiliki kebiasaan makan buruk? Tidak ada kata terlambat untuk memulai hidup sehat. Berikut asupan sehat menurut Wijaya Sukito. 1. Kurangi karbohidrat Konsumsi karbohidrat yang berlebihan kerap kali berhubungan dengan meningkatnya kadar gula dalam darah. Hal ini dapat memicu munculnya penyakit gula seperti diabetes. Penyakit diabetes adalah salah satu faktor risiko munculnya penyakit kardiovaskular. 2. Konsumsi karbohidrat kompleks Gula lazim terdapat di dalam makanan dengan glycemic index (GI) tinggi yang tidak menguntungkan bagi metabolisme. Karenanya, konsumsilah variasi dari karbohidrat kompleks seperti ubi-ubian atau sagu.
3. Konsumsi kacang-kacangan Konsumsilah lebih banyak kacang-kacangan seperti kedelai, dan kacang lentil.
4. Kurangi makanan yang digoreng Menggoreng terlalu lama dapat meningkatkan lemak di dalam makanan. Dengan menguranginya, zat-zat bermanfaat di dalam makanan tidak akan rusak sehingga lebih bermanfaat bagi tubuh. Selain itu, gunakan variasi minyak dan hindari konsumsi lemak hewani.
5. Makan serat Asupan masyarakat Indonesia sangat rendah serat. Cobalah untuk membiasakan diri mengonsumsi lebih banyak serat dari buah, sayuran, sereal, kacang lentil.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }