Pesta pernikahan Kraton Yogyakarta (REUTERS/ Dwi Oblo)
VIVAnews - Pada prosesi akad nikah pagi tadi, di masjid Panepen Kraton Yogyakarta, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudanegoro tampak gagah. Ia mengenakan beskap warna putih yang dipadu dengan kain corak klasik.
Sedangkan, Sri Sultan Hamengkubuwono X, yang bertindak sebagai wali dari Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, mengenakan surjan warna hijau. Akad nikah berlangsung hikmat, meskipun tak dihadiri GKR Bendara.
Kedua pengantin memang baru akan dipertemukan dalam prosesi panggih, yang digelar usai ijab kabul di bangsal Kencono, pukul 10.00 WIB. Dalam bahasa Jawa, panggih berarti bertemu.
Prosesi panggih ini diiringi tiga lantunan gending Jawa. Yaitu Gending Bindri untuk mengiringi kedatangan pengantin pria. Lalu, Gending Ladrang Pengantin, yang mengiringi upacara panggih mulai dari balangan (saling melempar sirih), wijik dadi (pecah telor) hingga prosesi mencuci kaki suami.
Dan yang terakhir, Gending Boyong/Gending Puspowarno untuk mengiringi kacar-kucur, lambang penyerahan nafkah dahar walimah. Dalam prosesi panggih ini, para tamu dan undangan juga mengucapkan selamat kepada mempelai.
Saat menjalani prosesi panggih, kedua pengantin terlihat sangat memikat. Mereka tampak mempesona, mengenakan busana dodotan khas Yogyakarta. Lihat saja anggunnya kedua mempelai dan suasana prosesi di sini. (umi)
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }