Batik Tulis di World Batik Summit 2011 (VIVAnews/Muhamad Solihin)
VIVAnews - Lelehan lilin panas meninggalkan jejak menawan di helaian kain polos. Melalui serangkaian proses pewarnaan, jejak itu menjelma menjadi karya seni nusantara bercita rasa tinggi: Batik Tulis.
Batik tulis menempati kasta tertinggi di antara jenis batik kontemporer yang mulai memanfaatkan teknologi mesin cetak. Eksotikanya tak akan pernah tergeser di tengah serbuan batik-batik print yang harganya jauh lebih murah.
Di ajang World Batik Summit 2011 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) sejak 28 September hingga Oktober 2011, Anda bisa menyaksikan para pengrajin menarikan canting pada kain yang tersampir di gawang kayu.
Di salah satu stan, sejumlah pengrajin memamerkan kelihaiannya memainkan canting dalam balutan tajuk 'Indonesia: Global Home of Batik'. Melihat mereka membatik mungkin Anda bisa memahami mengapa batik tulis dijual dengan harga ratusan ribu, bahkan jutaan rupiah.
Ingin melihat aksi para pembatik? Klik di sini. (umi)
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }