TEMPO Interaktif, Jakarta - Saatnya untuk menambahkan jahe pada tumis hidangan makan malam Anda atau mengambil sepotong roti jahe. Umbi yang mendatangkan rasa hangat ini ternyata diketahui bisa melawan kanker.
Selama ini jahe digunakan sebagai obat atau bumbu dengan rasa dan bau yang khas. Kini para peneliti menemukan bahwa mengkonsumsi jahe sebagai suplemen dapat mengurangi peradangan di usus yang dapat menyebabkan kanker usus besar.
Riset sebelumnya menunjukkan bahwa jahe berperan sebagai obat anti-radang pada tikus. Hal tersebut bisa mencegah pembentukan tumor ketika binatang tersebut terpapar bahan-bahan kimia yang menyebabkan kanker usus besar.
Riset itu kini diperbarui dengan penelitian terhadap manusia. Penelitian tersebut dilakukan dengan meminta 30 orang sehat untuk mengkonsumsi 20 gram bubuk jahe atau menelan kapsul placebo selama satu bulan. Menurut ketua riset, Prof. Suzanna Zick, "Jumlah tersebut sama dengan dua sendok makan akar jahe bubuk. Mungkin itu bukan jumlah rata-rata konsumsi orang setiap hari. Namun di India, Cina, dan Jepang, mereka mengkonsumsi sejumlah itu setiap hari."
Contoh jaringan dari para partisipan diambil sebelum dan sesudah riset untuk mengetahui zat kimia yang menyebabkan peradangan pada usus besar. "Jahe bisa menurunkan radang pada jaringan usus,'' ujar Prof. Zick. "Kita tahu bahwa peningkatan peradangan, radang kronis di jaringan usus sangat kuat terkait dengan luka pra-kanker, kanker ataupun polip," katanya.
AOL | ARBA'IYAH SATRIANI