KOMPAS.com - Panitia penyelenggara Jakarta Fashion Week (JFW) telah menetapkan tanggal 12 - 18 November sebagai tanggal penyelenggaraan JFW 2011/2012. Bertempat di Pacific Place, SCBD Jakarta, event ini akan menghadirkan lebih dari 150 desainer, lebih dari 200 orang model, dengan 50 hingga 60 show, yang ditargetkan akan dihadiri oleh lebih dari 250.000 pengunjung dan 50 buyer dari seluruh dunia.
"Kami bekerja sama dengan APPMI untuk melakukan seleksi desainer. Kami akan fokus kepada visi-misi desainer, melihat nama besarnya, potensi besarnya, dan koleksinya. Kami juga akan menilai desain dan harga yang kompetitif," ujar Svida Alisjahbana, Ketua Umum Jakarta Fashion Week 2012 dan CEO Femina Group, usai Seminar "Kiat Sukses Membidik Segmen Pasar Fashion" di Auditorium 1 Kementrian Perdagangan, Jakarta, Rabu (28/9/2011) lalu.
Svida menambahkan, dalam pemilihan desainer yang berpartisipasi, para alumni Lomba Perancang Mode (LPM) akan diprioritaskan. LPM tak lain ajang pencarian desainer baru yang digelar Femina sejak tahun 1979. Pada pemilihan pertama, Samuel Wattimena terpilih sebagai pemenang. Samuel kini menjadi salah satu desainer papan atas di Indonesia.
LPM diadakan setiap tahun hingga tahun 1997. Setelah sempat terhenti penyelenggaraannya selama enam tahun, tahun 2003 LPM kembali diadakan dan berubah menjadi event dua tahunan. Mulai tahun 2009, LPM diadakan bergantian dengan Lomba Perancang Aksesori.
Nama-nama desainer senior saat ini lahir dari ajang ini, di antaranya Edward Hutabarat, Itang Yunasz, Carmanita, Stephanus Hamy, Taruna Kusmajadi, Musa Widiatmodjo, Denny Wirawan, Sally Koeswanto, dan Priyo Oktaviano. Selain itu, LPM juga telah melahirkan desainer-desainer muda saat ini seperti Eny Ming, Tex Saverio, Andreas Odang, Zacky Gaficky, dan Albert Yanuar. Tahun ini, LPM menerima sebanyak 296 sketsa, yang didominasi para mahasiswa sekolah mode di seluruh Indonesia. Sebagian di antaranya pernah dan sedang belajar di Jakarta, Singapura, Shanghai, dan Milan. Pemenang diharapkan bisa terus menciptakan kreativitas sekaligus menggerakkan dan memajukan industri fashion di tanah air.
Pada penyelenggaraan ke-24 ini, "Sinergi Timur-Barat" menjadi tema besar LPM. Para peserta LPM 2011 ditantang untuk mengintrepretasi padu padan budaya lokal, yang menampilkan modernitas dalam detail rancangan. Hasil akhirnya adalah koleksi busana siap pakai untuk konsumen (wanita) masa kini. Ratusan karya yang telah masuk ke meja panitia tersebut akan diseleksi para editor fashion majalah terbitan Femina Group, untuk menentukan 20 semifinalis. Tim juri terdiri atas desainer Musa Widyatmodjo dan Priyo Oktaviano (alumni LPM), serta Syahmedi Dean (pengamat budaya pop).
Penjurian pada tahap semifinal akan berlangsung pada 5 Oktober 2011, dimana para finalis harus sudah mengolah sketsa mereka menjadi busana yang sudah jadi, untuk dinilai oleh tim juri. Kali ini tim juri akan beranggotakan Musa Widyatmodjo, Priyo Oktaviano, Syahmedi Dean, Petty S. Fatimah (Pemimpin Redaksi Femina) dan Ninuk M. Pambudi (wartawan KOMPAS dan pengamat mode).
Akan ada 10 finalis yang terpilih dan akan mengikuti Final LPM pada 17 November 2011, sebagai bagian dari rangkaian acara Jakarta Fashion Week. Dewan juri akan memilih tiga pemenang, satu pemenang favorit, dan satu pemenang penghargaan khusus persembahan Mazda. Pemenang pertama akan mendapatkan hadiah beasiswa The Fashion Institute of Design and Merchandising (FIDM) di Los Angeles, Amerika Serikat, selama tiga bulan dan uang tunai.
Sent from Indosat BlackBerry powered by