Kurang Protein Bisa 'Bikin' Gemuk Oct 14th 2011, 22:52 Sabtu, 15 Oktober 2011 | 04:54 WIB Kacang kedelai.Foto ANTARA/Ari Bowo Sucipto TEMPO Interaktif, - Kesulitan dalam melakukan diet umumnya adalah menghindari makanan seperti coklat, keju, cake atau keripik kentang. Namun studi terbaru menunjukkan bahwa makan terlalu sedikit protein dapat berkontribusi terhadap kenaikan berat badan dan justru menyebabkan orang mengkonsumsi kalori lebih banyak. Akibatnya tubuh menjadi lebih gemuk ketimbang menjadi kurus. Para peneliti menemukan bahwa orang yang makan protein dalam jumlah yang lebih tinggi dibandingkan takaran normal, bisa mencegah kenaikan berat badannya sekitar satu kilogram per bulan. Tim dari the University of Sydney dan Cambridge University meminta 22 partisipan berusia 18 sampai 51 tahun untuk hidup dalam lingkungan yang diawasi dan dikontrol. Makanan yang disajikan untuk mereka, seperti tuna panggang dan muffin, terlihat sama tetapi mengandung kadar protein yang berbeda. Mereka juga melakukan olahraga yang sama. Dari pengamatan tersebut, para peneliti mengungkapkan bahwa partisipan yang makan 10 persen protein setiap hari, mengkonsumsi rata-rata 1.036 kalori selama empat hari atau lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi 15 persen protein per hari. Mengkonsumsi banyak kalori selama satu tahun bisa menyebabkan kenaikan berat badan secara signifikan. Selain itu, mereka yang mengkonsumsi protein lebih banyak, merasa lebih kenyang dibandingkan orang yang makan protein lebih sedikit. Ketua Tim Peneliti, Alisan Grosby, dari University of Sydney, mengatakan,"Hasil ini menunjukkan bahwa orang mempunyai nafsu makan protein yang tinggi dan ketika porsi protein dalam makanan yang dikonsumsi rendah, nafsu makan ini dapat mendorong asupan energi lebih banyak." AOL | ARBA'IYAH SATRIANI Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Tempo Interaktif. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan | |