KOMPAS.com - Ibu Negara Amerika Serikat selalu tampil memikat, meskipun ia tak selalu mengandalkan busana rancangan desainer kelas atas. Saat bincang-bincang santai bersama wartawan usai kampanye Let's Move! (diluncurkan untuk mengakhiri masalah obesitas pada anak di Amerika) di Gedung Putih, Senin (17/10/2011) lalu, Michelle Obama sempat mengungkapkan bahwa pilihan busananya tak selalu memandang merek. Yang penting, praktis dikenakan.
"Saya harus mengenakan apa yang saya suka," katanya. "Saya harus merasa nyaman saat memakainya. Pilihan busana saya untuk sehari-hari sangat praktis. Saya akan berpikir, 'Bagaimana suhunya?', 'Apakah saya akan duduk di rerumputan?' 'Apakah saya harus bermain dengan anak-anak?' 'Bisakah saya duduk di lantai?'."
Hal-hal yang menjadi perhatiannya yang paling utama adalah, apakah blusnya menganga di bagian dada, atau apakah punggungnya cukup tertutup. "Soalnya kalau saya membungkuk, saya jadi khawatir tentang... rekaman gambar yang memalukan," selorohnya.
Beberapa brand pakaian gaya kasual yang menjadi favoritnya adalah H&M, Gap, Talbots, dan Target. Namun pada dasarnya, Michelle membeli pakaian yang benar-benar disukainya. "Itu kan seperti musik. Segala sesuatu yang ada di lemari saya adalah apa yang saya sukai, sehingga saya bisa membuat pilihan-pilihan berdasarkan apa yang masuk akal. Saya kira itu cenderung menjadi filosofi saya," papar perempuan 47 tahun ini.
Bertentangan dengan anggapan bahwa penampilan bukanlah segalanya, Michelle menganggap pilihan busana justru sangat penting. Dengan mempersiapkan dengan matang busana yang akan dipakai, Michelle bisa berfokus pada orang-orang yang ditemuinya. Sebab bila sudah merasa nyaman dengan apa yang dikenakan saat itu, ia tidak lagi mengkhawatirkan apakah penampilannya sempurna atau tidak, atau apakah sepatunya membuat kakinya lecet atau tidak. Sebaliknya, ia bisa mengerahkan seluruh perhatian pada orang-orang yang dijumpainya.
"Saya tak ingin membuang waktu dengan mencermaskan sesuatu seperti pakaian," katanya.
Namun, sebagai Ibu Negara, Michelle tak menyangkal bahwa ada saat dimana ia harus tampil lebih fashionable. Misalnya, saat jamuan makan kenegaraan. Dalam hal ini, ia senang memberi kesempatan pada desainer-desainer muda untuk menunjukkan karyanya. Mengombinasikan busana rancangan desainer dan label kelas menengah juga mengasyikkan buatnya.
Pada akhirnya, yang diutamakan oleh perempuan jangkung ini adalah kesan pribadi, dan bukan penampilan semata. "Apakah mereka pulang dengan perasaan nyaman dan terinspirasi, dan mungkin siap untuk berpikir sedikit berbeda? Itulah yang saya harapkan terjadi saat berinteraksi dengan saya," katanya.
* Ingin mengetahui problema ibu bekerja, tips gaya dan menjaga kebugaran, baca Lipsus Working Mom.
Sumber: People