KOMPAS.com - Minuman kemasan kadang kala menjadi solusi untuk memenuhi kecukupan gizi. Selain praktis, minuman kemasan juga menawarkan berbagai varian rasa. Tetapi ternyata ada dua jenis minuman kemasan yang harus segera dihabiskan agar nutrisinya tidak keburu menguap, atau bahkan dijadikan tempat berkembang biak para bakteri. Minuman itu adalah jus jeruk dan susu cair. Ada apa dengan kedua minuman ini?
Jus jeruk: Sebagian orang lebih suka minum jus jeruk dalam kemasan daripada membuat sendiri, meski kandungan vitamin C-nya lebih sedikit dibandingkan jus jeruk segar. Menurut para ahli di Arizona State University, kadar gizi jus jeruk dalam kemasan kardus akan berkurang hingga 50 persen setelah kemasannya dibuka. Ini meski jus telah disimpan di dalam lemari pendingin.
Waktu simpan: Tak lebih dari tujuh hari setelah kemasan dibuka. Setelah itu, kandungan gizi sudah hilang.
Susu cair: Susu adalah medium yang sangat baik untuk pertumbuhan bakteri. Begitu kemasannya dibuka, risiko terkontaminasi bakteri pun semakin besar. "Susu tak boleh dibiarkan dalam keadaan terbuka atau dalam suhu ruang selama lebih dari 4 jam. Sebaiknya langsung dihabiskan," ujar dr Tirta Purwita Sari, MSc, ketua Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi (Gemazi).
Jadi perhatikan waktu terbaik untuk mengonsumsinya, dan simpan pada suhu ruang yang tepat. Dengan demikian tujuan kita untuk menikmati nutrisi dari kedua minuman itu bisa secara optimal diserap tubuh.
(Prevention Indonesia Online/Siagian Priska)