KOMPAS.com — Setiap rumah, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, atau bangunan dengan fasilitas untuk umum lainnya pasti memiliki toilet. Namun, tak seperti area lobi atau ruang tamu, toilet masih sering diabaikan kebersihannya. Padahal, kebersihan toilet termasuk salah satu yang paling diingat orang ketika berkunjung ke suatu tempat.
"Ketika bertamu dan memilih kos, pasti yang pertama dilihat adalah toiletnya. Sebenarnya toilet melambangkan kepribadian pemiliknya," ungkap Evelyn Suleeman, sosiolog dari Universitas Indonesia, saat peluncuran produk Domestos Toilet & Porcelain Cleaner di fX Plaza, Jakarta, Kamis (13/10/2011) lalu.
Sayangnya, kesadaran untuk menjaga kebersihan toilet, apalagi toilet umum, masih sangat rendah. Hal ini, menurut Evelyn, didasari pada anggapan bahwa kebersihan toilet umum menjadi tanggung jawab pengelola gedung. Apalagi, tak jarang pengguna toilet juga diharuskan membayar iuran kebersihan di pintu masuk toilet. "Padahal, seharusnya semua orang ikut terlibat (menjaga kebersihannya)," tukas Evelyn.
Ketika toilet tak lagi bersih dan nyaman digunakan, pasti Anda akan malas menggunakannya. Tak jarang karena malas melihat kotornya toilet umum, Anda lebih memilih untuk menahan buang air sampai ke rumah.
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk turut menjaga kebersihan toilet membuat Indonesia menduduki posisi ke-12 dari sekitar 18 negara di Asia yang memiliki kualitas toilet yang buruk. Kualitas buruk toilet di Indonesia ini tentu berimbas pada citra buruk negara Indonesia. Kondisi toilet yang kotor dan tak terawat secara tak langsung mencerminkan kepribadian bangsa yang juga tak berbudaya.
"Seharusnya budaya bersih sudah harus melekat dalam kehidupan kita. Toilet yang bersih, kan, juga membebaskan kita dari penyakit," ujarnya.
Sebenarnya gerakan toilet bersih dan higienis sudah digembar-gemborkan sejak 10 tahun lalu. Tepatnya sejak 2001, WTO (World Toilet Organization) mencanangkan setiap tanggal 19 November sebagai Hari Toilet Sedunia. Andaikan gerakan ini juga gencar dicanangkan di Indonesia, bukan tak mungkin sedikit demi sedikit kondisi toilet di Indonesia yang memprihatinkan dapat diperbaiki.