TEMPO Interaktif, - Orang lebih bersimpati dan menerima rasa sakit yang diderita oleh orang yang mereka sukai dibandingkan dengan mereka yang tidak. Setidaknya ini hasil penelitian terbaru dari Universitas Ghenti, Belgia yang dilansir ivillage.com, Selasa 11 Oktober 2011. Peneliti dari kampus Ghenti itu menemukan kalau rendahnya kepedulian seseorang terhadap orang lain dihubungkan dengan kualitas negatif orang itu.
Para peneliti ini meminta kepada 40 relawan dalam penelitian ini untuk melihat foto 6 pasien yang diberi label perilaku negatif, netral, egois, sikap bisa menerima dan bersahabat. Para peneliti ini kemudian diminta menyaksikan video pendek dengan pasien yang menjalani cedera bahu.
Berdasarkan apa yang mereka lihat, para relawan ini menilai beratnya rasa sakit pasien dengan menggunakan skala "tidak sakit" sampai "sakit sekali". Dan para relawan ini juga mengkategorikan para pasien dengan negatif atau positif, tidak setuju atau setuju dan tidak bersimpati atau bersimpati.
Penelitian yang juga di publikasikan dalam jurnal PAIN, Oktober ini, mengungkap kalau para relawan ini dalam menilai pasien dihubungkan dengan perlakuan negatif seperti sombong sebagai hal yang tidak disukai.
Jika dibandingkan dengan perlakuan netral seperi mudah menerima atau konvensional. Namun begitu, kelakuan netral ini juga kurang disukai jika dibandingkan dengan perlakuan positif seperti jujur atau bersahabat.
Lebih jauh lagi, para peneliti menemukan kalau para relawan kurang simpati terhadap pasien yang tidak mereka sukai. Relawan juga mengabaikan rasa nyaman pada pasien yang tidak mereka sukai yang menunjukkan rasa sakit yang sangat. Sementara pada pasien yang mereka sukai, mereka lebih jauh mengevaluasi rasa sakit yang diderita oleh pasien ini. Bahkan pada pasien yang tidak mereka sukai, peneliti menambahkan, para relawan ini kurang bisa membedakan tingakatan rasa sakit yang berbeda.
"Penelitian kami menduga kalau rasa sakit pada pasien yang tidak disukai akan kurang diperhatikan dengan serius oleh orang lain. Ini bisa mengimplikasikan kalau kurangnya sifat saling membantu akan mengakibatkan penanganan yang kurang juga," ujar para peneliti.
DEWI RETNO