KOMPAS.com - Zaman berubah dengan berkembangnya industri, termasuk di bidang kecantikan dan tata rambut. Pilihan profesi pun kian beragam. Kini, profesi penata rambut bisa menjadi pilihan. Industri kecantikan dan tata rambut justru membutuhkan talenta muda, sebagai regenerasi untuk mencetak hairdresser profesional baru di Indonesia.
Penata rambut profesional yang berpengalaman 43 tahun di industri tata rambut dan kecantikan, Rudy Hadisuwarno meyakini Indonesia memiliki banyak talenta muda untuk tata rambut dan kecantikan.
"Indonesia punya banyak hairdresser yang berbakat. Saat ini fokusnya bagaimana supaya mereka ini diakui, berwawasan internasional, punya tempat di antara penata rambut dunia. Indonesia mampu, tapi bagaimana caranya, ini yang menjadi perhatian. Mereka harus diberikan kesempatan untuk berkembang. Jangan hanya jago kandang," kata Rudy yang mendirikan Foundation Guillaume International di Paris beranggotakan tujuh negara pemrakarsa. Organisasi ini mewadahi penata rambut muda di seluruh dunia, untuk mengembangkan wawasan dan keterampilan, juga memperluas jejaring di kalangan penata rambut internasional.
Menurut Rudy, 5-7 tahun lalu, profesi dan pendidikan profesi penata rambut hanya digemari kaum ibu. Kini, 75 persen peserta pendidikan profesi penata rambut berasal dari kalangan muda. Hairdresser telah menjadi pilihan profesi, bukan sekadar mengejar popularitas dan kehidupan glamor, namun talenta muda ini juga menunjukkan prestasi dan keinginan untuk terus belajar dan berkembang.
Seperti tujuh hairdresser muda yang berhasil meraih penghargaan Young Talent of The Year 2011 dari majalah Salon Pro. Enam penata rambut usia 25-30 berasal dari Bandung, dan satu orang dari Jakarta.
Henni S Noegraha, Marketing Director Majalah Salon Pro mengatakan, mereka dipilih sebagai sosok muda inspiratif dan kreatif dengan inovasi tata rambut kreasinya. Salon Pro menyeleksi sejumlah kandidat berdasarkan kreasi tata rambut dari para hairdresser muda ini.
Mereka yang terpilih adalah Astrid Gani Wahjuno (26), Asri Mariani (28), Marina Adia Indra (25), Reinard Henky Setiawan (26), Diana Hadisuwarno (26), dan Rissa Mariana (30). Hairdresser muda ini berani memilih dan menjalani profesi yang beberapa tahun belakangan mulai menjadi pilihan anak muda.
"Sulit mencari hairdresser muda beberapa tahun belakangan. Dengan kehadiran anak muda bertalenta dan berprestasi ini semoga saja, profesi hairdresser semakin digemari, karena memang dibutuhkan dan sangat dicari saat ini," kata Henni kepada Kompas Female di sela Coiffeurs Beaute Gathering di Jakarta Convention Center, Minggu (30/10/2011) lalu.
Tujuh hairdresser muda ini bukan hanya kreatif dan inovatif mencipta karya. Mereka juga gigih menambah wawasan, pengalaman, dan keterampilan. Selain mengikuti kursus singkat di dalam dan luar negeri, penata rambut muda bertalenta ini juga pernah tampil dalam hairshow di Paris dua tahun belakangan.
Seperti dikatakan Rudy, profesi penata rambut dibutuhkan dan bisa menjadi sumber mata pencaharian. Berbekal pendidikan profesi yang singkat, penata rambut terdidik dan terlatih bisa berkompetisi di industri tata rambut dan kecantikan yang terus berkembang, dan mendapatkan penghasilan darinya.
Ingin tahu bagaimana ibu bekerja sukses menjalani kariernya? baca lipsus Working Mom.