Salon Kecantikan di Bekas Ladang Perang

VIVAnews - KOSMO
VIVAnews - KOSMO
Salon Kecantikan di Bekas Ladang Perang
Oct 13th 2011, 23:07

Jum'at, 14 Oktober 2011, 06:07 WIB

Pipiet Tri Noorastuti

VIVAnews - Zahraa Ali tak lagi takut melakukan perawatan kecantikan di salon. Mahasiswi cantik itu bebas creambath, menge-blow rambut, facial, juga fitnes. Aktivitas yang mungkin bisa mengancam nyawa jika dilakukan beberapa tahun silam.

Bisnis salon perawatan rambut, pusat kebugaran, dan klinik kecantikan, kembali berdenyut di pusat kota Baghdad, Irak. Menumbuhkan kembali sentuhan glamor yang sempat terkubur selama perang yang meletus sejak 2003.

"Kehidupan kami terampas, pusat kebugaran dan kecantikan semuanya tutup selama bertahun-tahun. Tapi sekarang, kehidupan kami perlahan normal kembali," kata Zahraa, sembari asyik menikmati perawatan rambut di sebuah salon di kota Baghdad.

Kini, para wanita di Irak bisa mendapatkan kesempatan kembali untuk memanjakan diri. "Setelah menderita karena perang dan sanksi ekonomi, mereka bisa bergaya dengan tren terbaru lagi," kata Ahmed Murad, pengelola sebuah salon mewah di distrik kelas atas di kota itu.

Sejumlah wanita bahkan berani tampil tanpa hijab atau jilbab. Mereka leluasa memamerkan keindahan rambutnya di tempat umum. Di pusat-pusat kebugaran, mereka juga tak ragu mengenakan celana pendek dan kaos. Tapi, banyak pula yang tetap menutup aurat setelah memanjakan diri di pusat kecantikan.

Sebelum perang, mungkin biasa melihat wanita berjalan-jalan di luar rumah dengan rok mini, meskipun Saddam Husein saat itu menerapkan aturan ketat sesuai syariat Islam. Namun, setelah invasi, milisi memaksa salon-salon menghapus gambar-gambar wanita yang tak mengenakan jilbab atau kerudung. Bahkan, banyak cerita yang menyebut sejumlah wanita dibunuh gara-gara berpakaian seksi.

Selama perang, gerilyawan Sunni dan Syiah garis keras juga memaksa pusat-pusat kecantikan menutup usaha. Mereka percaya bahwa mempercantik perempuan di depan publik adalah perbuatan berdosa. Mereka menjadikan salon yang tetap menjalankan usahanya diam-diam sebagai target serangan. (Reuters)

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post