Sikap Optimis Ternyata Dipengaruhi Gen  

Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Sikap Optimis Ternyata Dipengaruhi Gen  
Oct 5th 2011, 14:15

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pernahkah anda bertanya, kenapa sebagian orang bisa melihat sisi yang positif dari suatu kejadian. Mereka juga bisa dengan mudah berteman dengan siapa saja. Ternyata ini ada hubungannya dengan genetika. Penemuan hubungan antara gen dengan sikap optimis terdapat dalam Jurnal Ilmiah dari National Academy of Sciences.

Rasa bahagia dalam tubuh dipengaruhi hormon yang bernama oksitosin. Hormon ini dikenal memicu rasa sayang dan rasa cinta. Oksitosin ditemukan terkandung dalam Air Susu Ibu dan juga dikeluarkan pria dan wanita jika mereka mencapai orgasme.

Penelitian menyatakan bahwa susunan genetik mempengaruhi pengeluaran oksitosin. Tetapi bagaimana susunan gen bisa mempengaruhi pengeluaran oksitosin belum terungkap semuanya. Yang jelas sebuah kombinasi bagian gen berupa "A" dan "G" mempengaruhi kadar oksitosin.

Riset ini diuji berdasarkan jawaban tentang kepercayaan diri, optimisme dan penguasaan diri yang melibatkan 326 responden. Penguji mengambil materi genetik dari air liur responden.

Berdasarkan kajian tersebut, orang memiliki variasi gen dengan susunan "A" hanya satu atau dua akan mudah terserang gejala depresi. Jika anda memiliki susunan dua "G", maka semangat untuk melihat dunia dengan optimis jauh lebih kuat.

Menurut Profesor Psikologi dari Universitas California di Los Angeles Shelley E Taylor kombinasi susunan "A" dan "G" mempengaruhi cara pandang manusia melihat dunia. "Tetapi anda tidak ditakdirkan bahagia atau sedir berdasarkan susunan genetik saja," ujar dia.

Genetika memprediksi perilaku. Tapi mereka tidak mutlak. "faktor lingkungan ikut mempengaruhi seperti bagaimana anda dibesarkan dan pengalaman hidup," ujar Shelley.

Direktur Pusat Kajian Neuroekonomi di Universitas Graduate Claremont, Paul J Zak menuturkan, gen bukanlah takdir. Beberapa orang mungkin mempunyai susunan genetik yang bagus. "Tapi jika orang tuamu merawatmu dengan baik dan kamu tidak mengalami trauma masa kecil, maka kehidupan sosialmu tentunya baik-baik saja," ujarnya.

Paul menyarankan untuk banyak berhubungan dengan banyak orang dengan aneka status. "Itu akan membantu meningkatkan kualitas hidupmu," kata dia.

WEBMD.COM|DIANING SARI  

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post