KOMPAS.com - Mode memang terus berkembang, tak hanya jenis, bahan, dan motifnya, tetapi juga cara penggunaannya. Setelah teknik membatik diakui secara resmi oleh UNESCO, dan mulai kembali berjaya di tanah air, kini para perancang muda Indonesia juga ingin mempopulerkan sarung sebagai tren mode.
"Sarung Indonesia memang sangat istimewa, karena di sinilah hasil karya dan kreativitas perempuan dan anak Indonesia bisa terlihat," ungkap Taruna Kusmayadi, perancang dari APPMI, dalam Focus Grup Discussion "Road to Indonesia Fashion Week 2012" di Hotel Morrisey, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2011).
Biasanya sarung hanya digunakan untuk sehari-hari, menghadiri beberapa acara tertentu, atau untuk hadiah. Namun amat disayangkan apabila keberagaman motif dan bahan sarung yang indah saat ini hanya digunakan untuk saat tertentu. Oleh karena itu, Indonesia Fashion Week 2012 (IFW) juga akan menampilkan berbagai koleksi sarung dari para desainer. Lebih dari itu, IFW diharapkan mampu dipertimbangkan sebagai salah satu arah tren mode di dunia internasional.
"Sarung sebenarnya sudah sangat merakyat di Indonesia, namun belum banyak orang yang berani pakai sarung untuk berbagai acara formal. Padahal sebenarnya sarung ini bisa dikreasikan menjadi berbagai macam model yang cantik. Ini adalah tantangan terbesar bagi para desainer dan produsen untuk berkreasi dengan sarung ini," tutur perancang Musa Widyatmodjo, yang juga hadir siang tadi.
Selain memperkenalkan berbagai kreasi sarung, ajang ini juga bertujuan untuk meningkatkan industri kecil kreatif di Indonesia. Adanya pagelaran besar semacam ini secara tak langsung bisa memajukan industri kecil menengah yang ada di Indonesia. Salah satu tujuan diadakannya Indonesia Fashion Week 2012 pada tanggal 23-26 Februari 2012 nanti juga untuk mengembalikan jati diri dan kejayaan sarung di tanah kelahirannya sendiri.