4 Cara Tumbuhkan Body Image Positif pada Anak

KOMPASfemale
KOMPASfemale
4 Cara Tumbuhkan Body Image Positif pada Anak
Nov 2nd 2011, 05:53

KOMPAS.com - Pada dasarnya, anak-anak itu bagaikan spons. Mereka akan menyerap apa yang dibaca dan dilihat, baik yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja. Paparan media yang begitu deras bisa memengaruhi proses pembentukan karakter pada anak, termasuk konsep body image. Sebagai orangtua, penting sekali untuk membentuk konsep ini dengan benar, agar anak tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan sehat.

Tak ada cara yang lebih efektif dalam menumbuhkan body image yang positif pada anak, selain dengan memberikan contoh atau teladan pada mereka. "Bila Anda sebagai ibu selalu menganggap dirinya buruk, anak Anda juga akan menirunya. Bagaimana Anda bisa mengajarkan anak untuk menerima diri apa adanya, bila Anda sendiri tidak pernah melakukannya?" kata Patricia Kelly, psikoterapis dari New Realities Eating Disorder Recovery Centre, Toronto. Dengan kata lain, bila Anda memiliki konsep body image yang positif, otomatis anak-anak akan menirunya. Inilah empat hal yang bisa Anda contohkan pada mereka.

1. Jangan terobsesi dengan makanan "Orangtua yang terobsesi menghitung kalori akan mengajarkan pada anak mereka bahwa harga diri itu diukur melalui angka di timbangan," kata Sarah Coulson, ahli diet dari Toronto.

Hal ini akan terbawa terus hingga mereka besar nanti. Alih-alih berdiet dan menghitung berapa kalori yang telah disantap hari ini, lebih baik Anda berfokus pada pemilihan jenis makanan yang sehat. Hidangkan makanan bernutrisi di rumah, ajak seisi keluarga untuk makan tanpa ada batasan. Hindari juga memaksa anak makan ketika sedang tidak lapar, karena ini dapat membuatnya memiliki pandangan yang tidak sehat seputar makanan ketika besar nanti.

2. Berat badan bukanlah segalanya Sebagian orangtua memberikan pujian dan dukungan pada anaknya hanya ketika mereka memiliki berat badan yang ideal. Begitu anaknya terlihat menggemuk, orangtuanya lantas memanggilnya Si Gemuk, Si Gendut, atau panggilan lain yang membuatnya malah jadi rendah diri. Akibatnya, anak akan berusaha menurunkan berat badan, bukan karena sadar akan kesehatan melainkan karena ingin mendapat perhatian dari orangtuanya. Mereka juga akan mengasosiasikan berat badan dengan rasa percaya dirinya.

Untuk itu, orangtua perlu belajar untuk menghargai diri sendiri tidak hanya berdasarkan penampilan, kemudian menerapkannya juga pada anak-anak, demikian saran dari Kelly. "Pujilah mereka karena meraih prestasi dalam pelajaran atau hal-hal lain yang dilakukannya, jangan hanya karena penampilan," tambah Kelly lagi.

3. Berkomunikasi dengan anak Ketika anak beranggapan dia begitu gemuk, dengarkan keluhannya. Jangan hanya berkata, "Kamu tidak gemuk, kok!" lalu menuntutnya untuk menerima fakta tersebut dan berhenti mengeluh. "Anda justru perlu menggali untuk mengetahui, dari mana anak mendapat pikiran seperti itu," kata Kelly.

Bertanyalah pada diri sendiri, mengapa anak Anda bisa begitu. Apakah dia sedang stres atau ada masalah? Atau karena terlalu sering membaca majalah yang menampilkan foto-foto model superkurus? Ajaklah anak bicara agar Anda dapat mengetahui lebih dalam seputar masalah ini. "Ajarkan anak untuk bisa berpikir dengan lebih kritis. Beri mereka pengertian, bahwa gambar-gambar yang terlihat di majalah itu mungkin sudah melalui proses editing agar terlihat lebih cantik, " tambah Kelly.

4. Menerima bentuk tubuh Sejalan dengan usia, anak akan semakin sering mengeluhkan rambutnya yang keriting, kulitnya yang terlalu pucat, hingga tinggi badan dan bentuk gigi. Hal ini wajar terjadi. Namun, yang perlu dilakukan orangtua adalah mengajarkan anak untuk menerima bentuk tubuhnya apa adanya. Apa pun ukurannya, tidak perlu dipikirkan. Yang terpenting, Anda sekeluarga menjalani pola hidup yang aktif, rajin berolahraga, makan yang sehat, dan terhindar dari stres. Jangan lupa, semua juga harus dimulai dari Anda! Jadi, lupakan ukuran paha yang besar, hidung yang kurang mancung, atau lengan yang mulai menggelambir. Bila Anda menerima diri apa adanya, anak-anak juga akan melakukannya!

* Ingin mengetahui problema ibu bekerja, tips gaya dan menjaga kebugaran, baca Lipsus Working Mom.

Sumber: Best Health

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post