Pasangan bertengkar (doc Corbis)
VIVAnews- Mempertahankan perkawinan yang harmonis bukan perkara mudah. Banyak hal-hal yang dinilai sepele terkadang bisa menyulut api emosi setiap pasangan suami istri. Namun, jika ingin kemesraan tetap terjaga ada hal yang bisa Anda lakukan untuk menghindari terjadinya krisis dalam perkawinan.
Anda harus memastikan tetap berada di jalur yang benar dan tidak melakukan hal apapun yang bisa membahayakan hubungan perkawinan Anda. Setiap pasangan pun perlu tahu dan waspada, karena ada empat masalah yang bisa menyakiti pernikahan Anda seperti dikutip laman She Know:
Tidak saling terbuka
Usahakan Anda dan suami saling terbuka. Jangan pernah memendam masalah yang bisa menyulut emosi atau membuat pasangan merasa penasaran. Ungkapkan segala masalah yang mengganjal di hati, agar bisa dicarikan jalan keluar bersama. Sebagai contoh mudah, jika suami Anda memiliki kebiasaan buruk selalu memotong setiap kali Anda mencoba untuk menceritakan sebuah cerita. Jangan hanya duduk dan marah dalam hati. Biarkan suami tahu, bahwa Anda tidak menyukai kebiasaan buruknya, karena dia mungkin tidak menyadari dia melakukannya!
Mengabaikan kesenangan
Banyak pasangan sering mengabaikan waktu untuk bersenang-senang bersama. Luangkan waktu untuk sering berdua. Pergi menonton film, ngobrol berdua atau menikmati musik live dan makan bersama di restoran mewah. Cara ini diyakini mampu menguatkan ikatan batin antara suami dan istri. Namun, kebanyakan dari pasangan, seringkali mengabaikan waktu luang untuk selalu bersama. Kurangnya kebersamaan seringkali memicu terjadinya pertengkaran yang bisa berujung menjadi krisis kasus dalam rumah tangga.
Memendam kebencian
Hal-hal sepele seperti lupa dengan hari perkawinan atau lupa dengan hari lahir pasangan suami atau istri, tentu bagi sebagian orang bisa menyulut emosi. Hal ini bisa menyebabkan perkelahian terjadi. Tapi perlu Anda tahu, memendam amarah dan kebencian bis amenjadi cara paling jitu untuk merusak perkawinan Anda. Jika dia melakukan sesuatu yang membuat Anda gila dan Anda masih berpikir tentang hal itu dua minggu kemudian, Anda harus menemukan cara untuk menghadapinya. Bicara tentang masalah itu dengan suami Anda, jelaskan dengan hati-hati bahwa Anda merasa sakit hati dengan perilakunya. Mintalah penjelasan, mengapa ia melakukan hal yang bisa membuat Anda kesal. Jika ia sadar akan kesalahannya, redam emosi Anda. Namun, jika suami tidak juga sadar akan kelalainnya, ungkapkan uneg-uneg Anda pada kerabat atau teman dekat, dijamin emosi Anda pun akan mereda.
Tidak menjadi pendengar yang baik
Menjadi pendengar yang baik untuk pasangan adalah hal yang mampu menguatkan ikatan tali perkawinan pasangan suami istri. Namun, jika salah satu dari pasangan, seringkali mengabaikan apa yang sedang Anda bicarakan, ini tentu bisa menjadi bencana besar untuk perkawinan Anda. Saling mendengarkan dan selalu menjalin komunikasi yang baik adalah satu-satunya cara untuk tetap terhubung dan memahami apa yang terjadi dalam kehidupan masing-masing. Semakin Anda mendengarkan keluhan pasangan, Anda pun akan merasa semakin dekat dengannya. Namun, semakin jarang Anda mendengarkan keluhan pasangan, maka hubungan Anda sebagai pasangan suami istri pun bisa semakin hambar.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }