VIVAnews - Rendang mencatatkan diri sebagai makanan terlezat di dunia lewat survei yang dilakukan CNN berbasiskan facebook. Sebagai masakan khas Minang, rendang ternyata memiliki beragam rasa yang bisa dibilang saling melengkapi.
Dari 18 kabupaten kota di Sumbar—minus Kabupaten Mentawai—penyelenggara Festival Rendang Padang 2011 mendaulat lima daerah sebagai pembuat rendang terbaik. Para juri yang berasal dari perguruan tinggi, ahli gizi, dan Bundo Kanduang, memastikan rendang dari lima daerah di Sumbar sebagai yang terlezat.
Daerah mana saja yang menjadi pembuat rendang terbaik di Sumbar? Hasil pengumuman para juri, pembuat rendang terbaik di Sumbar yakni Kota Padang, Padang Panjang, Kabupaten 50 Kota, Payakumbuh, dan Kabupaten Padang Pariaman.
Sebelum dinyatakan sebagai yang terbaik, VIVAnews sempat mewawancarai pembuat rendang dari Kabupaten Padang Pariaman dan Payakumbuh. Eli Mukadik, 50 tahun, dari kelompok PKK Kabupaten Padang Pariaman mengaku memiliki resep rahasia dalam menyajikan rendang terbaik.
Menurut Eli, resep utama dalam membuat rendang terbaik tersebut muncul dari pemilihan daging dan bumbu-bumbu pemasak rendang. "Dagingnya harus 'daging dalam' (daging tanpa lemak) dan semua bumbu mesti ditumis terlebih dahulu dengan minyak kelapa," terang Elli, Kamis 24 November 2011.
Daging menjadi bahan rendang terakhir yang dimasak dalam kuali setelah santan kental dimasukkan usai menumis bumbu. Terkait bumbu, pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan memasak rendang pada umumnya. Cabai, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, dan bumbu rendang lainnya ditumis jadi satu dengan minyak kelapa.
Perbedaannya, rendang asal Padang Pariaman juga menggunakan sedikit kulit manis, kapulaga, saat santan telah dipanaskan. "Kita juga menambahkan dua helai daun kelapa muda, ini resep rahasianya," bisik Eli.
Daun kelapa muda ini berfungsi untuk meredam letupan minyak panas saat proses memasak rendang. Saat rendang sudah berubah warna atau serupa dengan kalio (gulai khas Minang), api mulai dikecilkan dan hanya sebatas untuk memanaskan.
Dijual Hingga Amerika
Rendang Payakumbuh juga dinobatkan sebagai yang terbaik dalam festival rendang Padang. Adek, pemilik usaha rendang Nikmat di Payakumbuh justru memiliki keunikan dengan daya tahan rendang olahannya.
"Saya jamin, rendang olahan kita ini bisa tahan hingga satu tahun, bisa dibuktikan kalau mau coba," katanya meyakinkan. Apa resepnya hingga bisa bertahan selama itu? Menurutnya, semua itu tergantung dari pemilihan bumbu dan daging yang digunakan untuk memasak rendang terbaik. Cara pengolahan juga diyakininya menjadi jaminan sebuah rendang akan bertahan lama tanpa kehilangan rasa aslinya.
"Pegang tangan juru masaknya juga menjadi faktor utama," ungkapnya sedikit menunjukkan tuah tangan sang juru masak. Meskipun bumbu yang digunakan untuk membuat rendang terbilang sama, rasa yang dihasilkan akan jauh berbeda.
Atas keberhasilannya membuat rendang yang mampu bertahan dalam waktu panjang, tak jarang rendang Nikmat racikannya diperdagangkan hingga ke Amerika, Swis, Jerman, Belandang. Sekali dalam tiga bulan rendang olahannya akan terbang melintasi benua memenuhi pesanan penikmat rendang di luar negeri.
Festival Rendang Padang 2011 yang digelar Pemerintah Daerah di Sumbar diikuti 33 peserta yang berasal dari kota dan kabupaten di Sumbar dan para siswa sekolah menengah di Padang.Rencananya, kegiatan ini akan dijadikan kalender rutin kegiatan wisata di Sumbar.
Laporan: Eri Naldi | Padang, umi
• VIVAnews
kalau saja di sajikan dan di promosikan dengan gaya barat... pasti....... sudah punya Waralaba masakan padang ini!!! terkenal ke belahan dunia....
'+ ''+ ''+ ''+ 'Silahkan mengisi kode pengaman yang sesuai dengan gambar di atas.'+ ''+ ''+ ''+ '' ); clicked++; $("[id^=replyButton_]*").click(function(){ var captchaCode = $("[id^=captcha_code_]*").val(); var textReply = $("[id^=comment_2_]*").val(); if(captchaCode!='' && textReply!=''){ $('#replyAlert_' + divId).html( '' ); $('#replyBox_' + divId).remove(); var type_ = 'article'; $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/insertReply/", data: "captcha_code=" + captchaCode + "&comment_reply=" + textReply + "&parent_id=" + divId + "&article_id=" + articleId + "&type="+ type_, success: function(msg){ $('#replyContent_' + divId).remove(); $('#replyAlert_' + divId).html(msg); } }); }else{ $('#replyBox_' + divId).html( '' ); } }); if(clicked==1){ $("[id^=replyLink_]*").click(function(){ $('#replyBox_' + divId).hide(); }); } }); } function report(username,idComment){ var captchaRefresh = Math.floor(Math.random() * 999999999); var senderUser = ''; var location = window.location; var str = 'Anda, '+senderUser +', melaporkan penyalahgunaan untuk ID : ' +username+' dengan URL artikel : '+ location +''; str += ''; str += ''; str += ''; str += ''; str += ''; str += '
Terima kasih telah mengirimkan laporan. Kami tidak bertanggung jawab atas kebenaran data yang Anda isi. Data ini tidak akan dimunculkan ke publik, namun hanya sebagai data yang akan digunakan untuk memeriksa dan menindak lanjuti permasalahan sesuai topik yang anda kirimkan.
'; jqistates = { state0: { html: str, buttons:{Submit:true, Cancel:false}, submit: function(v,m,f){ var flag = true; var e = ""; var email_status = false; m.find('.errorBlock').hide('fast',function(){ jQuery(this).remove(); }); if(v){ // validasi if(jQuery.trim(f.id_email)!=""){ var emailRegEx = /^[A-Z0-9._%+-]+@[A-Z0-9.-]+\.[A-Z]{2,4}$/i; if (f.id_email.search(emailRegEx) == 0) email_status = true; } if(email_status == false){e += "E-mail tidak boleh kosong / format email salah ";} if(f.id_problem == 0){e += "Pilih topik permasalahan anda ";} if(jQuery.trim(f.id_keterangan)==""){e += "Silakan isi keterangan ";} if(jQuery.trim(f.id_captcha_image)==""){e += "Masukkan captcha ";} if(e==""){ $.ajax({ type : "POST", url : "/comment/report_abuse/", data : "captcha_code=" + f.id_captcha_image + "&idComment="+ idComment + "&topik_masalah=" + f.id_problem + "&keterangan=" + f.id_keterangan + "&id_pelapor=" + senderUser + "&location="+ escape(location) + "&email_pelapor=" + f.id_email + "&id_terlapor=" + username, success : function(msg){ $.prompt.close() jQuery.prompt(msg); } }); //jQuery.prompt.goToState('state1'); }else{ // do noticement failure jQuery('