KOMPAS.com - Saat memasuki minimarket atau supermarket, seperti apa gaya belanja Anda? Apakah Anda mampu mengontrol diri dengan hanya membeli barang yang ada dalam daftar belanja, atau justru melenceng dari niat belanja Awal sehingga akhirnya barang yang Anda belanjakan melebihi anggaran? Agar efektif dan berhemat saat berbelanja di supermarket, simak kiatnya.
1. Belanja makanan seminggu sekali. Mulailah kebiasaan belanja efektif dengan hanya belanja makanan satu kali dalam sepekan. Tempelkan catatan magnetik di lemari es Anda, sediakan juga pena di dekatnya. Saat kehabisan stok makanan dan minuman di lemari es, segera tuliskan di catatan tadi.
Kebiasaan ini memiliki dampak besar pada anggaran belanja rumah tangga Anda. Karena tanpa daftar belanja yang pasti, Anda cenderung akan bolak-balik ke supermarket atau bahkan minimarket terdekat. Cara seperti ini tidak efisien, baik untuk keuangan maupun waktu Anda. Pasalnya, saat mendatangi supermarket berulang kali, Anda mungkin saja tergiur dengan tawaran diskon atau barang lain yang sebenarnya tak Anda butuhkan.
Sebaiknya, luangkan waktu satu minggu sekali untuk membelanjakan kebutuhan makanan minuman, dan Anda bisa fokus memenuhi semua kebutuhan penting ini tanpa perlu terburu waktu. Pastikan Anda membawa daftar belanja saat pergi ke supermarket.
2. Tak perlu pakai keranjang? Jika Anda ke supermarket untuk membeli sebotol air, saat dalam perjalanan misalnya, tak perlu menggunakan keranjang. Saat Anda akan membeli beberapa item, lebih dari tiga barang misalnya, pilih keranjang bukan troli. Rencana awal Anda yang hanya ingin membeli beberapa barang bisa berantakan lantaran menggunakan troli. Pasalnya Anda cenderung akan menjadi pebelanja impulsif dengan membeli barang yang sebenarnya tak masuk dalam daftar belanja.
3. Catat harga 12 produk. Selain catatan daftar belanjaan, Anda juga memerlukan catatan berisi daftar harga 12 kebutuhan rutin yang penting. Cek lemari es dan dapur Anda, apa saja 12 kebutuhan penting tersebut. Biasanya, susu, roti masuk dalam daftar. Tuliskan masing-masing produk di satu halaman buku sebagai judul utama.
Bawa catatan ini setiap kali Anda berbelanja di supermarket. Lalu catat berapa harga dari setiap produk, termasuk ketika supermarket menyertakan produk tersebut dalam program diskon mereka. Catat juga berapa harga setelah diskon. Anda juga bisa membandingkan harga dari satu supermarket dengan supermarket lainnya. Selisih harga bisa menghemat keuangan keluarga, bukan? 4. Pastikan harga di kasir benar. Petugas kasir tak selalu mengikuti update harga produk atau produk yang sedang diskon. Pastikan harga yang Anda lihat di rak sama dengan harga yang di kasir. Jika harganya keliru, Anda berhak untuk menegurnya.
5. Gunakan kartu diskon dengan baik. Supermarket biasanya menawarkan Anda kartu diskon untuk pembelanjaan produk tertentu. Jika Anda terbiasa berbelanja di beberapa supermarket, dan Anda memiliki kartu diskon dari semua supermarket itu, hati-hatilah saat memakainya.
Pastikan kartu diskon tersebut dapat berfungsi dengan baik. Ada kalanya kartu diskon tak berlaku karena cara memperlakukannya keliru. Misal, karena cara menyimpannya tak benar, kartu tak terbaca saat petugas kasir memindainya. Pastikan juga kartu diskon berfungsi, artinya, Anda benar-benar mendapatkan potongan harga dari kartu diskon tersebut. 6. Jangan tergoda kemasan. Saat membeli salad misalnya, lebih baik Anda memilih berbagai bahan salad secara mandiri, bukan dengan memilih salad yang sudah dikemas rapi. Kemasan rapi mungkin maksudnya adalah untuk mempermudah Anda, namun ada biaya di baliknya. Harganya tentu berbeda ketika Anda membeli salad dalam kemasan, dengan salad yang Anda pilah-pilih sendiri kemudian Anda satukan dalam mangkuk misalnya. Anda bisa menghemat uang dengan menyampingkan kenyamanan.
Sumber: Shine