Kim Cattrall dan Miley Cyrus mengenakan gaun yang sama (hellomagazine.com)
VVAnews - Pakaian bagi seorang wanita tidak hanya menunjukkan jati diri tetapi juga menunjukkan selera dalam berbusana. Oleh karena itu, tak jarang wanita ingin mengenakan busana yang berbeda dengan wanita lainnya ketika tampil dalam suatu acara.
Namun, kekhawatiran yang berlebihan mengenai hal tersebut akan menjelma menjadi 'sindrom gaun yang sama' (same dress syndrome /SDS). Berdasarkan penelitian toko retail yang berkantor pusat di Inggris, TK Maxx, satu dari empat wanita telah menjadi korban SDS.
Dikutip dari laman Female First, sebanyak 80 persen wanita mengakui bahwa SDS menjadi salah satu ketakutan terbesar mereka tahun ini. Bahkan beberapa di antaranya tak segan melakukan sabotase dengan merusak gaun yang dikenakan wanita lain.
"Orang-orang ingin merasa istimewa dengan apa yang mereka kenakan, terutama selama musim pesta," ucap juru bicara TK Maxx, Helen Gunter.
Meski demikian, sebanyak 16 persen wanita telah menemukan cara kreatif menghindari kemungkinan rasa malu karena berpapasan dengan wanita yang mengenakan gaun yang sama.
Sebanyak 42 persen di antaranya mengatakan bahwa mereka berhasil mengatasi SDS dengan melempar senyum ke arah 'kembaran'. Adapun 39 persen lainnya berjalan ke arah wanita yang mengenakan gaun yang sama lalu menyapanya. Gunter pun menyarankan berbelanja lebih awal untuk mengindari SDS atau menambahkan aksesori yang berbeda, seperti kalung, anting, jaket, dan tas.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }