Liputan6.com, Jakarta: Kulit di sekujur tubuh pria ini dipenuhi benjolan-benjolan mirip kutil yang tidak normal. "Kutil ini diduga sebagai tumor. Ia pun dijuluki oleh media internasional sebagai 'Bubble Man.'
Seperti dikutip The Sun, Rabu (16/11), pria malang bernama Chandra Wisnu (57) itu memiliki penyakit kulit tak biasa yang menyebabkan benjolan seperti kutil di sekujur tubuhnya. Alhasil, ayah dari empat anak ini sangat jarang keluar rumah. Ia pun terpaksa menutupi wajahnya dengan sebuah kupluk yang hanya memperlihatkan matanya, serta memakai kacamata hitam karena dianggap menakutkan dan diejek oleh orang lain.
Tumbuhnya gelembung-gelembung itu dimulai pada bagian wajah Chandra ketika ia berusia 19 tahun. Seiring berjalannya waktu hingga berusia 24 tahun, gelembung itu merambat hingga ke punggung. Di usia 32 tahun, gelembung itu akhirnya menyebar hingga ke sekujur tubuhnya.
Pada tahap awal penyakitnya itu muncul, orangtua Chandra membawanya ke sejumlah dokter dan dermatologist. Menurut dokter, kondisi penyakit Chandra itu genetik dan kemungkinan disebabkan oleh sistem saraf abnormal yang menyebabkan tumbuhnya tumor di bagian kulit dan tulang.
Ia sudah diberikan berbagai merek krim sebagai obat, namun tidak ada satu pun yang berhasil menghentikan penyebaran gelembung tersebut. Sulitnya mencari obat dan ketidak mampuan secara finansial membuat Chandra terpaksa hidup apa adanya dan menerima kondisi seperti itu.
"Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit saya ini. Saya hanya disarankan agar mencoba ke dokter-dokter kulit lainnya karena mereka tidak tahu bagaimana mengobati saya," kata Chandra. "Setelah itu, ayah saya tidak percaya bahwa akan ada dokter yang bisa menyembuhkan saya. Sejak itulah saya tidak pernah ke rumah sakit lagi," tambahnya.
"Penyakit ini memberikan dampak besar dalam hidup saya, benjolan ini bisa sangat gatal dan sakit saat cuaca panas," ujarnya.
"Untuk mencegah benjolan gatal dan orang-orang menatap saya, saya akhirnya mengenakan tiga lapis jaket dan menutupi wajah jika ingin keluar," tutur Chandra.
"Meskipun orang-orang tidak mengejek saya secara langsung, tetapi mereka menatap aneh dan menghindari saya. Setiap orang pasti bertingkah aneh jika didekat saya".
"Orang-orang juga takut dengan saya. Jadi, saya memutuskan untuk menghindari mereka. Saya jarang sekali keluar rumah, kecuali untuk menjemput putri saya Hasunns dari pulang sekolah."
Ia terlihat pasrah dengan penyakitnya itu. Saat menjemput putri kesayangannya, ia juga tetap bersembunyi di balik jaket dan pelindung muka. Ia terpaksa melakukan itu agar putrinya tidak mendapat ejekan dari teman-teman di sekolahnya.
Sang istri, Nanik Tri Haryani (33), selalu mendampinginya meski suaminya memintanya pergi meninggalkannya."Sudah sejak lama ketika penyakit itu mengubah penampilan Chandra, ia menyuruh saya untuk pergi dan jangan pernah kembali. Tetapi saya menolaknya. Melihat ia tetap bersemangat hidup dengan penampilannya itu, bagi saya itu adalah tanda sebuah kekuatan besar dan bukan kelemahan".
Kini, Chandra memutuskan untuk tidak lagi menutupi wajahnya ke hadapan dunia dalam upayanya untuk mencari obat. Ia melakukan itu karena putra pertamanya Martin Ananda (32) dan putrinnya Lis Chandra (26) juga mulai terkena penyakit kulit tersebut. Ia mengaku tak mampu untuk mengobati anak-anaknya dan khawatir kedua anaknya bisa berakhir seperti dirinya.
Ia juga tak begitu berharap bisa mendapatkan dokter yang bisa menyembuhkannya. "Saya belum pernah membawa anak-anak saya ke dokter karena kami tak punya uang untuk membayar biaya pengobatan yang cukup mahal". (JAY/MEL)