anak makan permen lolipop (Corbis)
VIVAnews - Mengalami cacar air di masa dewasa memang menyiksa. Selain membutuhkan penyembuhan lebih lama, infeksi cacar di masa dewasa juga berpotensi meninggalkan bekas di kulit yang sulit hilang.
Tak heran jika banyak orang berkelakar, lebih baik terkena cacar air saat kecil dibandingkan ketika sudah dewasa. Sebab, mereka yang sudah pernah mengalami cacar air di masa kecil umumnya akan memiliki imunitas terhadap virus cacar air, sehingga risiko terkena kembali sangat kecil.
Namun, kelakar itu agaknya ditanggapi serius oleh Wendy Werkit, seorang warga asal Nashville, Amerika Serikat. Werkit sengaja menciptakan permen yang terpapar virus untuk para orangtua yang menghendaki anaknya segera mengalami cacar air di usia dini.
Ia mengatakan, terinspirasi menjual produk tersebut karena melihat sejumlah orangtua frustasi melihat anaknya tak kunjung mengalami cacar air. "Mereka kesulitan membuat anaknya cacar air dengan cara normal," katanya kepada stasiun televisi lokal, seperti dikutip dari Telegraph.
Menempatkan iklan produknya di Facebook, wanita itu menjajakan dagangannya seharga US$50 atau sekitar Rp450 ribu melalui transaksi online PayPal. Ia menekankan niatnya untuk membantu anak-anak 'menjemput' virus itu segera, karena jika mengalaminya di usia dewasa lebih berbahaya.
Jerry Martin, jaksa untuk distrik tengah Tennessee, mengutuk perdagangan tersebut. Ia mengatakan bahwa itu adalah kejahatan federal dengan mengirim penyakit atau virus lintas negara.
"Jika Anda terlibat dalam praktik semacam ini, Anda tidak hanya berpotensi membuat orang tak bersalah terpapar virus berbahaya dan tertular penyakit, tapi Anda juga berpotensi terancam tuntutan pidana federal," katanya. "Praktik itu ilegal." (umi)
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }