Liputan6.com, Parepare: Tim dokter yang mengoperasi Safirah rupanya sempat curiga jika masuknya logam tajam memang diselipkan ke tubuh si kecil. Namun para dokter belum bisa menjelaskan kenapa Safirah tidak mengalami komplikasi.
"Kita tidak mengatakan pemaksaan, tergantung alat yang digunakan. Alat yang digunakan pasti punya kecepatan sehingga masuk. Yang menarik karena dengan benda tersebut, tidak ada komplikasi berat," ujar Ahli Bedah RSUD Andi Makassau, dr Kamaruddin Said, Kamis (17/11).
Kasus Safirah terus mengundang spekulasi. Dalam rekaman video akhir Oktober lalu, gadis kecil berusia tiga tahun ini tampak bisa berjalan dan tersenyum. Padahal saat itu, 28 keping logam tajam berada di dalam tubuhnya. Sejumlah pihak menduga, ada unsur di luar normal dalam kasus ini.
Usai menjalani operasi kedua, untuk mengeluarkan dua paku yang tersisa di tubuhnya, kondisi Safirah terus membaik. Tim dokter telah memindahkan Safirah ke ruang perawatan biasa. Safirah diperkirakan tidak lama lagi bisa pulang ke rumah.
Dari dua kali operasi, tim dokter RSUD Andi Makkasau telah mengeluarkan 28 potong benda logam dari tubuh Safirah. Pada operasi Selasa lalu, tim dokter mengeluarkan dua buah paku.(MEL)