Fashion show kebaya Malaysia (REUTERS/Bazuki Muhammad)
VIVAnews - Inovasi kebaya terus dilakukan demi mempertahankan pasar modern. Tanpa berniat merusak pakem kebaya tradisional, sejumlah perancang asyik berkreasi mengawinkannya dengan detail Barat.
Kebaya tak lagi sekadar penutup kemben, seperti pada zaman dulu. Kini dia menjelma menjadi bagian tren busana. Desainnya pun tak melulu berlengan panjang dengan aksen lipatan di bagian krah, seperti yang dikenakan RA Kartini.
Potongan kebaya modern juga tidak selalu pendek sebatas bokong. Di masa lalu, tidak ada potongan kebaya panjang karena masyarakat tidak ingin menutupi jarik atau kain batik yang dianggap sebagai busana utama. Lewat inovasi di masa kini, kebaya tumbuh menjadi busana utama.
Ada yang bilang sejarah kebaya bermula dari sandang wanita Melayu. Asal katanya dari bahasa Arab 'habaya', yang artinya pakaian dengan belahan di depan. Ada pula yang menyebut kebaya muncul setelah Portugis datang ke Malaka. Tak hanya Melayu, kebaya juga menjadi busana masyarakat China peranakan yang kemudian dikenal sebagai kebaya encim.
Terlepas asal usul kebaya, sejumlah desainer Malaysia menunjukkan ketertarikannya dengan garis rancang kebaya. Mereka memamerkan kreasi bertajuk 'Glory of Kebaya' di Malaysia International Fashion Week, Kuala Lumpur, Senin, 21 November 2011.
Sama seperti Indonesia, kebaya menjadi pakaian wanita tradisional Malaysia yang terdiri dari tunik dan rok panjang. Ingin melihat kreasi kebaya desainer Malaysia? Klik tautan ini.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }