Gaun Pengantin Eva Bun Didominasi Model Kemben

KOMPASfemale
KOMPASfemale
Gaun Pengantin Eva Bun Didominasi Model Kemben
Nov 15th 2011, 03:02

KOMPAS.com - Fashion show bertajuk "Berlesque and Pearl of Asia" by Paula Meliana for Eva Bun Bridal menampilkan karya Paula Meliana, putri sulung Eva Bun, perancang busana pengantin yang telah berpengalaman selama puluhan tahun. Untuk memperkuat akar tradisi dari ibunya, Paula memilih belajar dan mendalami desain fashion di Fashion Institute of Design and Merchandising, Los Angeles, California, USA.

"Fashion show dalam Jakarta Fashion Week (JFW) 2012 yang menampilkan koleksi busana saya adalah fashion show perdana saya sebagai desainer," ungkap Meliana, saat jumpa pers di Pacific Place, Jakarta, Minggu (13/11/2011).

Pada pagelaran ini Meliana mengambil tema yang mewakili sosok wanita yang multi-dimensional dengan menampilkan kebaya, gaun malam dan gaun pengantin ke dalam tiga sekuens.

Sekuens pertama menampilkan deretan koleksi kebaya dengan warna emas, putih, silver, ungu, dan marun. Kebaya-kebaya berkain brukat transparan membalut gaun-gaun panjang polos dari kain sutera. Kebanyakan kebaya masih menggunakan dalaman korset, yang dipadukan dengan kain batik atau kebaya brukat dengan model transparan, memberi kesan seksi. Namun kebaya pengantin juga bisa muncul dengan lengan pendek sebatas siku, dengan dalaman berupa gaun panjang.

Sekuens kedua bertemakan Burlesque yang menampilkan bustier-bustier cantik dengan bahan raw silk, tafetta, dikombinasi dengan lace, bordiran yang menggunakan bahan dasar original corset dari Amerika dengan aplikasi bulu burung unta, bulu burung merak, dan ditaburi kristal Swarovsky.

Koleksi pada sekuens kedua ini menampilkan sisi wanita yang lebih klasik dengan tampilan kemben berbentuk korset, dilengkapi tali-temali di bagian punggung yang seksi, dipadukan dengan rok lebar yang panjang bak putri raja. Kesan modern ditambahkan dengan menampilkan rok-rok pendek yang lebar dan mekar seperti angsa cantik.

Di sekuens kedua ini Meliana memang lebih banyak mengaplikasikan kemben (terutama yang berbentuk korset) dalam koleksi yang ditampilkannya. Jika bagian bawah (rok) ia berani mengeluarkan rok lebar seperti angsa, maka pada bagian atas pun ia berani memamerkan punggung model dengan belahan punggung yang sangat lebar. Dari baju yang berbeda, Meliana berhasil menunjukkan kreativitasnya baik dalam hal desain maupun pemilihan warna. Gaun dengan punggung terbuka tersebut misalnya, Meliana padukan dengan kain tradisional di bagian paha dengan teknik draperi yang memberi kesan elegan dan seksi.

Pada sekuens ini Meliana memang menonjolkan sisi bebas berekspresi seorang wanita dengan pemilihan warna-warna terang, model desain yang terbuka, juga musik yang mengizinkan model untuk menari-nari di atas panggung. Babak ini sangat berbeda dengan babak pertama yang fokus pada kebaya brukat tradisional, sedangkan babak ketiga fokus pada busana pengantin yang sakral.

Pada sekuens ketiga, Meliana menampilkan koleksi busana pengantin dengan dominasi warna off white. Dengan tema Pearl of Asia, sekuens terakhir ini menampilkan gaun-gaun pengantin elegan dengan detail aplikasi mutiara asli dari kawasan Asia dan bulu angsa yang diaplikasikan pada bagian bawah gaun yang mengembang.

Untuk sekuens terakhir ini, Meliana menggunakan bulu angsa asli untuk pelengkap bagian bawah gaun pengantin. Hampir semua koleksi busana pengantinnya berbentuk kemben pada bagian atas (atau lebih tepatnya korset dengan tali pengikat di bagian punggung). Kawat korset dan kawat di bagian bawah gaun yang membuat gaun pengantin mengembang, sengaja diimpor dari Amerika, dibuat dari bahan elastis yang aman bagi kulit.

Mutiara-mutiara asli dari kawasan Asia menjadi penghias bagian sekitar dada, pinggang, hingga bahu untuk gaun model one shoulder. Bahkan hiasan kepala pun didominasi oleh bulu angsa dan mutiara.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post