Di tangan praktisi yang terlatih, akupuntur adalah pengobatan medis yang aman, bahkan untuk anak-anak. Namun studi baru menemukan bahwa jika akupuntur dilakukan oleh pihak yang tidak terlatih, bisa menimbulkan risiko serius bagi anak-anak.
Jutaan orang di seluruh dunia menggunakan akupuntur, pengobatan kuno Tiongkok dengan cara memasukkan jarum-jarum kecil ke dalam kulit di titik-titik tertentu di sekitar tubuh untuk mengobati penyakit atau menghilangkan rasa sakit.
Dalam kebanyakan kasus, seperti yang disimpulkan sebuah studi oleh sejumlah peneliti Kanada, akupuntur aman dilakukan pada anak-anak, termasuk bayi.
Anita Vohra adalah kepala fakultas pengobatan integratif pediatrik di Edmonton, Kanada. Vohra mengatakan orang-orang menggunakan akupuntur untuk mengobati berbagai kondisi, termasuk mendorong kesehatan pada umumnya dan mengurangi rasa sakit kronis atau mual.
"Ada anak-anak yang juga menderita sakit kronis. Ada anak-anak yang mengalami mual dan muntah. Kondisi tersebut tidak hanya dialami orang dewasa," papar Vohra.
Dalam sebuah studi terhadap lebih dari 1.400 pasien anak-anak selama beberapa dekade, Vohra dan rekan-rekannya hanya menemukan 253 laporan efek samping yang ringan. Ini termasuk kasus nyeri, memar dan pendarahan pada bayi dan anak-anak setelah menjalani akupuntur.
Tapi dalam peninjauan kembali terhadap 37 studi, termasuk sembilan percobaan terkontrol, peneliti menemukan 25 kejadian serius pada anak-anak yang diobati dengan jarum akupuntur.
Efek samping serius yang paling umum termasuk cacat jempol yang disebabkan penusukan jarum berulang kali selama satu tahun atau lebih. Komplikasi yang jarang terjadi tetapi lebih berat termasuk satu kasus infeksi HIV, kebocoran jantung pada seorang anak laki-laki yang setelah diotopsi menunjukkan adanya ditemukan bekas tusukan jarum pada diafragmanya, kolaps paru-paru pada seorang anak perempuan yang diakupuntur karena serangan asma, dan kerusakan saraf parah pada seorang anak laki-laki yang tubuhnya dipasangi 70 jarum.
Vohra mengatakan sebagian besar komplikasi tersebut terjadi karena dilakukan oleh akupunturis yang tidak berpengalaman atau tidak terlatih. Tapi dia mengatakan malpraktek semacam itu sangat jarang.
Vohra menambahkan, "Di kebanyakan tempat, layanan akupuntur diatur baik. Artinya, penyedia layanan kesehatan itu harus memiliki pengetahuan khusus, pelatihan, dan sertifikasi untuk melakukan hal itu. Maka, di bawah standar modern, kami rasa efek samping serius seperti yang kami temukan, kecil kemungkinannya bisa terjadi. Tapi bukan berarti tidak terjadi. Itulah sebabnya sangat penting bagi anak-anak atau siapapun yang diakupuntur untuk memastikan bahwa pemberi jasa itu sudah terlatih baik."
Studi oleh periset Kanada tentang akupuntur pada anak-anak ini diterbitkan dalam jurnal Pediatrics.