Pinedo Covalin, label karya Christine Pineda dan Ricardo Covalin, memamerkan tradisi Meksiko dalam motif di atas sutra.
TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah Malaysia, Thailand, dan Jerman, desainer asal Meksiko pun tak mau kalah ikut tampil di Pekan Busana Jakarta. Pinedo Covalin, label karya Christine Pineda dan Ricardo Covalin, memamerkan tradisi Meksiko dalam motif di atas sutra.
"Kami datang untuk mempromosikan kekayaan tradisi Meksiko kepada Indonesia," kata Christina di Jakarta Fashion Week, Kamis 17 November 2011.
Tradisi Meksiko yang muncul dalam motif mereka terlihat dalam bordiran ala Hidalgo, warna dari bulu merak, kupu-kupu hingga motif keramik suku Chihuahua dan Tehuana. "Semua ada dalam motif dan warna-warna cerah desain kami," ujar Ricardo.
Koleksi yang ditawarkan didominasi warna merah, putih dan sedikit biru. Potongan-potongan Pinedo Cavalin memainkan garis asimetris dengan teknik pleats di gaun-gaun coktail wear mereka. Akar tradisional Meksiko menjelma dalam detail bordir maupun permainan garis.
Selain unjuk busana, Pinedo Covalin ternyata tertarik bekerjasama dengan Oscar Lawalata. Desainer muda yang berkonsentrasi terhadap kain tradisional ini telah menarik perhatian mereka. "Batik-batik Indonesia itu cantik sekali dengan permainan warna-warna alami."
Meski Pinedo Covalin tidak menggunakan kain atau tenun tradisional, tapi mereka punya kesamaan yaitu menggunakan bahan-bahan pewarna kain yang alami. Maka mereka tertarik melihat apa yang sudah dikerjakan Oscar.
DIANING SARI