Selasa, 22 November 2011 | 22:24 WIB
TEMPO.CO, - Sebuah studi mengungkapkan bahwa kurangnya makanan bergizi dan kegemukan bisa memperendah konsentrasi sperma dan mempengaruhi kemampuan sperma untuk berenang menuju sel telur. Para ilmuwan pun mendorong pria untuk mengkonsumsi buah-buahan dan biji-bijian untuk meningkatkan peluang berhasilnya pembuahan di luar kandungan.
Di masa lalu, masalah kesuburan wanita dihubungkan dengan kegemukan, kebiasaan merokok dan minum alkohol, tetapi hal tersebut tidak begitu jelas hingga akhirnya diketahui bahwa hal yang sama terjadi pada pria.
Temuan terbaru pada pria dan wanita yang melakukan pengobatan kesuburan, menunjukkan bahwa kebiasaan rutin minum alkohol dan mengkonsumsi makanan yang kurang bergizi akan menurunkan kualitas kesuburan mereka.
Ketua peneliti, Edson Borges dari Fertility-Assisted Fertilization Center di Sao Paolo, mengatakan, "Konsentrasi sperma dipengaruhi secara negatif oleh indeks berat tubuh dan konsumsi alkohol, dan secara positif dipengaruhi oleh konsumsi sereal dan makanan bergizi setiap hari." Penelitian di Brasil ini melibatkan 250 pria dan pasangannya yang sedang melakukan pengobatan kesuburan yang disebut intracytoplasmic sperm injection (ICSI).
Masing-masing partisipan diminta untuk mengatakan berapa sering mereka mengkonsumsi sejumlah makanan, termasuk buah-buahan dan sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, daging dan ikan. Mereka juga ditanya seberapa sering meminum alkohol dan merokok. Contoh semen mereka kemudian dianalisis untuk mengetahui kesehatan dan konsentrasi sperma pada masing-masing pasangan yang dimonitor selama pengobatan tersebut.
Terkait dengan hal tersebut, para ahli sekarang mendorong untuk dilakukannya diet pada makanan kaya buah-buahan dan biji-bijian demi berhasilnya proses pengobatan tersebut. Telur-telur yang sukses dibuahi dalam pengobatan itu adalah tiga perempat dari peserta, dan hanya kurang dari 40 persen wanita yang hamil selama pengobatan tersebut. Dilihat dari kecepatan sperma mencapai sel telur pasangannya, para pria yang suka minum alkohol dan mengkonsumsi makanan yang kurang bergizi cenderung kurang subur.
Lynn Westphal, spesialis di bidang kesehatan dan kesuburan dari Stanford University, berharap bahwa hasil-hasil ini, yang dipublikasikan di Fertility and Sterility Journal, akan mendorong pria untuk memilih gaya hidup yang lebih sehat. "Kita bicara mengenai sebuah gaya hidup yang sehat dan mencoba untuk mengeliminasi berbagai hal buruk terhadap kesehatan. Tapi menurut saya, yang paling penting adalah membuat para wanita sesehat mungkin," kata dia seperti dikutip Daily Mail edisi Senin 21 November 2011.
DAILY MAIL I ARBA'IYAH SATRIANI