TEMPO Interaktif, New York - Ibu menyusui pada periode tertentu, paling tidak 6 bulan menyusui eksklusif, memiliki risiko lebih rendah terkena hipertensi di kemudian hari. Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiology ini menambah bukti bahwa menyusui memiliki manfaat bagi ibu dan bayi, meskipun tidak menunjukkan penyebab langsung terhadap tekanan darah tinggi.
Banyak manfaat menyusui, di antaranya melindungi bayi terhadap penyakit-penyakit umum, seperti diare dan infeksi telinga bagian tengah. Bahkan, penelitian sebelumnya, menyusui dapat menekan risiko diabetes, kolesterol tinggi dan liver pada ibu di kemudian hari.
"Wanita yang tidak menyusui lebih mudah terkena hipertensi dibanding wanita yang menyusui eksklusif paling tidak 6 bulan atau lebih," tulis peneliti Alison Alison Stuebe dari Universitas North Carolina.
Dalam penelitian ini, Stuebe bersama timnya melihat korelasi antara pemberian ASI dengan risiko tekanan darah tinggi pada 56 ribu wanita Amerika. Seluruh wanita tersebut setidaknya telah memiliki satu bayi.
Secara keseluruhan, penelitian ini memperlihatkan bahwa wanita yang menyusui bayinya selama sedikitnya 6 bulan memiliki risiko kecil terhadap hipertensi lebih dari 14 tahun mendatang dibandingkan dengan ibu yang hanya memberikan susu botol.
Hampir 9 ribu wanita didiagnosa menderita hipertensi. Terlihat 22 persen lebih tinggi untuk wanita yang tidak menyusui bayinya dibandingkan ibu dengan ASI eksklusif.
Stuebe mengatakan tak ada temuan yang membuktikan bahwa menyusui memberikan perlindungan jangka panjang terhadap hipertensi. Tetapi dalam penelitian terhadap hewan telah ditemukan bahwa hormon oksitosin yang terlibat dalam menyusui memiliki efek langsung pada tekanan darah.
REUTERS | ISMI WAHID
.png)
