memberi ASI (inmagine)
VIVAnews - Setiap wanita memiliki kewajiban memberikan air susu ibu (ASI) secara eksklusif kepada bayinya selama enam bulan sejak lahir. Bukan hal sulit, karena mereka yang telah melewati persalinan akan memiliki kemampuan memproduksi ASI secara alami.
Kewajiban itu berlaku tanpa kecuali, termasuk mereka yang melakukan adopsi. Selain bisa mendapatkannya melalui pendonor ASI, mereka yang mengasuh bayi angkat bisa menjalani terapi untuk merangsang payudara memproduksi ASI.
Dengan meniru perubahan tubuh wanita saat melahirkan, seorang wanita yang belum memiliki anak bisa merangsang laktasi dan menyusui. Selain memenuhi hak bayi, cara ini juga penting untuk menumbuhkan ikatan emosional dengan bayi yang hendak diasuhnya.
Berdasar Today Moms, sudah semakin banyak wanita yang menyusui anak angkatnya. Salah satunya, Anne Schaeffer yang telaten menyusui sendiri bayi angkatnya. "Tidak mungkin bagi saya untuk memahami ikatan emosional dengan bayi saya, jika tak menyusui sendiri," ujarnya.
Schaeffer mendapat bantuan dari Julie Bouchet-Horwitz, seorang praktisi dan konsultan laktasi. "Sungguh melegakan, ketika saya mampu merasakan semacam ikatan fisik," kata wanita yang memutuskan mengangkat anak setelah mengalami keguguran empat kali. Setelah mengikuti panduan mengenai terapi laktasi, Schaeffer mampu produk ASI sendiri, meski tak hamil dan melahirkan.
Berdasar situs tersebut, seorang wanita bisa dengan mudah merangsang payudara untuk memproduksi ASI. Salah terapi yang disarankan adalah dengan mengonsumsi pil KB secara rutin selama beberapa bulan. Kemudian, berhenti sesaat menjelang proses adopsi.
Ketika konsumsi sejumlah obat dan herbal disebut dapat membantu sekresi ASI, upaya membiarkan bayi mengisap puting juga diyakini dapat merangsang produksi ASI sedikit demi sedikit. "Hanya butuh tiga hari bagi bayi angkat saya mengisap puting, hingga akhirnya saya bisa memproduksi susu," ujar Jane Anne Wilder, seoraang wanita yang mengadopsi bayi 17 tahun lalu.
"Dia bukan anak biologis saya, karena saya tak akan melewatkan kesempatan sedikit pun untuk memperkuat ikatan dengannya," kata Wilder.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }