5 Zat Aditif yang Sebaiknya Dihindari

VIVAnews - KOSMO
VIVAnews - KOSMO
5 Zat Aditif yang Sebaiknya Dihindari
Dec 24th 2011, 10:00

Sabtu, 24 Desember 2011, 17:00 WIB

Maya Sofia, Gestina Rachmawati

VIVAnews - Tanpa kita sadari, asupan makanan yang masuk ke tubuh seringkali mengandung zat aditif. Zat tersebut kadang sengaja ditambahkan untuk memperbaiki bentuk makanan atau minuman agar lebih awet. Ada dua jenis zat aditif yang biasa digunakan yaitu zat aditif alami dan buatan.

Penggunaan zat aditif sintesis secara berlebihan bisa berakibat buruk bagi kesehatan tubuh. Menurut laman Todaysparent, ada lima zat aditif yang sebaiknya dihindari.

1. Pewarna Buatan

Siapa yang tak tertarik dengan aneka makanan yang berwarna-warni? Memang ada juga pewarna alami yang berasal dari kunyit, wortel ataupun daun pandan, namun pewarna buatan seringkali dipilih untuk menggantikan pewarna alami. Pewarna buatan seringkali ditemukan pada minuman ringan, permen dan es krim. Sebuah studi tahun 2007 yang kemudian diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet menemukan sebuah hubungan antara pewarna buatan dan tingkat hiperaktif pada anak.

2. Natrium Benzoat

Jenis pengawet yang satu ini banyak ditemukan pada minuman ringan atau acar. Pengawet memang kerap dipilih karena makanan atau minuman bisa bertahan lama, tentunya hal ini bisa menguntungkan produsen. Namun tahukah Anda bahwa zat ini juga bisa menyebabkan hiperaktif pada anak? Penggunaan secara berlebihan juga tak baik bagi kesehatan.

3. Pemanis Buatan

Aspartam dan sakarin merupakan jenis pemanis buatan. Banyak ditemukan pada soda diet kalori, permen bebas gula ataupun pada jajanan anak-anak. Pemanis buatan dapat menurunkan risiko diabetes, namun siklamat merupakan zat yang bersifat karsinogen.

4. Nitrit

Nitrit banyak ditemukan dalam daging olahan. Sebuah tinjauan di tahun 2007 menyebutkan bahwa Nitrit erat kaitannya dengan kanker. Produk daging olahan disimpulkan sangat meningkatkan risiko kanker usus dan harus dihindari.

5. MSG (Monosodium Glutamat)

Monosodium Glutamat sering digunakan sebagai penguat rasa pada makanan. Zat ini juga dipakai untuk untuk melezatkan makanan. MSG juga biasa disebut vetsin. Beberapa restoran Asia kerap menambahkan MSG dalam masakannya. MSG juga dapat menyebabkan sakit kepala, mual dan sulit bernafas. Ada baiknya Anda menghindari zat yang satu ini.

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Kirim Komentar

Anda harus Login untuk mengirimkan komentar

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post