Diet (dok. Corbis)
VIVAnews – Beragam metode diet muncul menawarkan jalan untuk meraih tubuh langsing ideal. Yang cukup populer mungkin diet pembatasan karbohidrat yang diperkenalkan Dr Robert C Atkins, Direktur Atkins Center for Complementary Medicine, New York, Amerika Serikat.
Diet yang menjadi favorit sejumlah selebritas dunia ini juga sering disebut sebagai diet rendah karbohidrat. Kuncinya, membatasi karbohidrat dan menggantinya dengan asupan tinggi protein.
Teorinya cukup sederhana, pengurangan karbohidrat akan memaksa tubuh membakar lemak yang tersimpan dan mengubahnya menjadi energi. Mengurangi karbohidrat juga akan menstabilkan kadar gula darah sepanjang hari, sehingga mencegah Anda makan berlebih.
Dengan asupan karbohidrat maksimal 20 gram sehari, diet ini juga membatasi asupan karbohidrat olahan, seperti roti, pasta, dan sereal. Sedangkan asupan protein ditingkatkan dengan memakan daging merah, ayam, ikan, keju, dan mentega.
Tak semua orang cocok dengan diet ini. Mereka yang melakukan banyak olahraga aerobik dan tidak memiliki berat badan berlebihan tidak disarankan menjalani diet ini. Ada juga kritik yang menyebut pembatasan asupan karbohidrat dan peningkatan protein mengakibatkan ketidakseimbangan gizi.
Jika dilakukan dalam jangka panjang, diet ini kurang baik untuk kesehatan. Terlalu banyak protein bisa menyebabkan gangguan fungsi ginjal dan jantung. Efek samping lainnya adalah bau mulut, pusing, mual, dan sembelit.
Kritik lain menyebut program diet ini bertolak belakang dengan panduan mengenai pola makan sehat, yang merekomendasikan untuk mengurangi lemak dan menambah porsi buah-buahan, sayuran, dan karbohidrat berserat tinggi.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar