Liputan6.com, New York: Pasca melahirkan, beberapa pasangan merasa agak sulit untuk memulai berhubungan seksual seperti biasanya. Alasan yang mungkin terpikirkan, khususnya bagi wanita, perubahan fisik dan masalah psikologis, seperti "baby blues". Lalu, alasan apa lagi yang menjadi penyebab bercinta setelah melahirkan dirasa begitu sulit?
1. Kelelahan. Masa-masa saat merawat bayi yang baru lahir, terutama jika itu adalah anak pertama, menjadi fase paling melelahkan dan sulit dalam kehidupan pasangan. Bagi banyak orangtua baru, fantasi tentang seks jadi sering digantikan oleh fantasi tentang tidur yang cukup.
2. Kedua pasangan mungkin akan mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan peran baru mereka sebagai orangtua. Seorang ibu baru bisa mengalami depresi pascamelahirkan, dalam hal ini dia harus berkonsultasi dengan dokter.
Seorang wanita yang menyusui mungkin merasa bahwa tubuhnya adalah "milik bayinya. Namun, sang ayah akan merasa menjadi cemburu karena waktu dan perhatian sang istri hanya dicurahkan untung sang bayi.
3. Selain itu, satu atau dua pasangan mungkin waspada dalam memulai kehamilan baru dengan berhubungn seks. Mereka beranggapan melahirkan bayi itu traumatis. Seorang wanita mungkin sadar diri tentang bentuk tubuhnya dan jika dia melahirkan secara caesar, ia mungkin mengalami ketidaknyamanan tambahan atau merasa tidak menarik.
Kebanyakan dokter menyarankan menunggu sekitar empat sampai enam minggu sebelum bercinta. Rahim dan vagina harus kembali ke ukuran semula saat seperti sebelum hamil, sebuah proses yang biasanya terjadi lebih cepat terjadi pada ibu menyusui.
Ada alasan kesehatan untuk tidak melakukan hubungan seks terlalu cepat. "Risiko terbesar dari seks setelah melahirkan, terutama terlalu cepat, adalah infeksi," menurut Robin Weiss, salah seorang dokter kandungan yang mengasuh situs About.co. Pendarahan adalah normal selama enam minggu. Pertama kali hubungan intim dapat meningkatkan perdarahan. Jika perdarahan berlangsung di luar enam minggu, lebih baik berkonsultasi dengan pakar kesehatan. (medicinenet/MEL)