Liputan6.com, New York: Jangan racuni kami dengan asap rokokmu! Demikian tulisan itu terpampang di bagian bus kota yang sepatutnya direnungkan bagi para orangtua yang kecanduan merokok. Terlebih sebuah studi terbaru menyatakan orangtua yang "ahli isap", akan mewariskan penyakit leukemia pada anak dengan risiko 15 persen lebih tinggi untuk berkembang.
"Bahaya paparan tembakau terhadap kanker anak telah diabaikan hingga saat ini," ujar Buffler di laman ZeeNews, baru-baru ini. "Jadi saya pikir temuan ini penting dalam menambah bukti yang semakin kuat," imbuhnya.
Tim peneliti yang dipimpin Dr Elizabeth Milne, di Institut Telethon untuk Penelitian Kesehatan Anak di Australia, melakukan survei pada keluarga yang hampir 400 anak-anaknya menderita penyakit leukemia limfoblastik akut.
Dalam lembaran survei, peneliti menanyakan tentang kebiasaan merokok dari kedua orangtua mereka. Hasilnya, anak-anak yang ayahnya merokok sekitar 15 persen akan lebih mungkin mengembangkan leukemia. Ayah mereka merokok sedikitnya 20 batang per hari setidaknya empat persen lebih mungkin didiagnosis dengan kanker.
"Temuan ini masuk akal, merokok adalah penuh dengan racun, termasuk karsinogen," kata Buffler. "Sperma DNA (asam deoksiribonukleat) yang rusak, masih dapat mencapai dan membuahi sel telur seseorang, yang dapat menimbulkan penyakit pada keturunannya," kata peneliti lain, Milne, melengkapi fakta.
Sang peneliti menambahkan, temuannya itu tidak bermaksud digunakan untuk menyalahkan atau membuat orangtua merasa bersalah. Namun, ada baiknya para orangtua mulai menyadari betapa dahsyatnya bahaya rokok terhadap keturunan dan buah hati.(ALI/ANS)